TEMPO Interaktif, Jakarta - James Bond sempat menggunakan jam tangannya sebagai senjata ketika menghadapi Jaws, manusia tinggi besar dengan gigi palsu dari baja. Jam yang berfungsi sebagai alat komunikasi itu juga dipakai ketika James Bond terperangkap di dekat kawah gunung berapi. Jam telepon seluler (watchphone) itu kini bukan lagi hanya milik James Bond, nama agen rahasia Inggris dalam film tersebut. Mulai 27 Agustus pukul 09.00 waktu setempat, warga negeri Ratu Elizabeth juga dapat memiliki gadget yang dibuat perusahaan LG Mobile itu. Penjualan perdana ponsel berbentuk jam ini dilakukan Orange Shop di Bond Street Station, Central London.
Orange, operator seluler, membanderol LG GD910 dengan harga 500 pound sterling atau US$ 825. Ponsel berbalut bahan metal ini memiliki layar sentuh 1.43" dan semua jam hanya memiliki ketebalan 14 milimeter. Fungsi jamnya standar, yakni mempunyai jam dunia, stopwatch, dan antipercikan air.
Jam ponsel ini bisa 3G/3G+ dan dapat digunakan dengan mobile broadband. Selain itu, jam ini didukung video call melalui koneksi HDSPA 7,2 Mbps. Alhasil, LG GD910 merupakan ponsel pertama yang memiliki kecepatan maksimum tersebut. Kamera video call-nya juga bisa digunakan untuk menangkap foto walaupun hanya beresolusi kecil (640 x 480 piksel). Fitur lain ponsel ini adalah pemutar MP3, diary, software dictaphone, voice recognition, text-to-speech, dan Bluetooth v2.0 A2DP.
"LG GD910 adalah ponsel masa depan," kata Francois Mahieu, Direktur Devices Director Orange Inggris. Menurut dia, ponsel ini sangat terbatas jumlahnya dan bakal membuat iri orang lain. Dia mempersilakan konsumen yang berminat mendaftar di www.orange.co.uk/watchphone.
Pada Consumer Electronic Show 2008 di Las Vegas akhir tahun lalu, LG memamerkan prototipe LG GD910. Pekan depan, ponsel ini benar-benar diluncurkan ke pasar. Konsumen dapat menikmati album Essential James Bond dari pemutar MP3 ponsel tersebut sambil membayangkan beraksi seperti agen rahasia 007.
Untung Widyanto | newsroom.orange.co.uk | engadget
![Seorang pria memakai masker saat dia berjalan di pasar di Ashkelon ketika Israel memperketat kebijakan tinggal di rumah menyusul penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19) di Ashkelon, Israel 20 Maret 2020.[AMIR COHEN / REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2020/03/25/id_925858/925858_720.jpg)
