TEMPO Interaktif, Gland, Swiss - Para ahli amfibi di dunia bersatu padu untuk menyelamatkan kelompok satwa itu dari kepunahan. Sebuah koalisi dari beberapa organisasi yang bergerak di bidang konservasi sudah digelar.
Koalisi ini bernama Amphibian Survival Alliance. Mereka juga akan mengadakan konferensi mini membahas masalah tersebut.
Amfibi adalah kelompok satwa paling terancam punah di dunia. Sepertiga dari 6.000 spesies amfibi yang dikenal berada dalam risiko tinggi kepunahan. "Penyakit infeksi, kerusakan habitat, perubahan iklim, munculnya spesies lain, penggunaan komersial, dan polisi telah mengancam amfibi," kata James Collins, wakil ketua di Grup Spesialis Amfibi IUCN.
Namun ancaman yang paling diperhatikan saat ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan jamur amphibian chytrid. Jamur ini memang baru ditemukan pada sedikit spesies, namun ia sangat mematikan.
Obat antijamur untuk melawan penyakit ini sedang diselidiki. Aliansi itu juga mempertimbangkan regulasi untuk mencegah persebaran jamur itu ke tempat baru, seperti ke Madagaskar, yang sampai saat ini belum memperlihatkan bukti kehadiran jamur tersebut.
"Amfibi itu banyak manfaatnya bagi manusia," kata Simon Stuart, Kepala Komisi Species Survival IUCN. "Banyak dari mereka memiliki banyak senyawa di kulit yang bermanfaat bagi banyak penyakit manusia."
Masalahnya, amfibi itu diambang kepunahan. "Southern Gastric Brooding Frog, misalnya, diharapkan tak sampai punah lantaran ia menjadi sumber penciptaan obat bagi radang dinding lambung," kata Stuart. "Kita tentu tak mau krisis kepunahan amfibi tak diperiksa."
DEDDY SINAGA