TEMPO Interaktif, BANDUNG- -PT Acer Indonesia sejak tahun 2007, mengklaim mengusung green technologi dalam setiap produknya baik LCD, Notebook, dan Deskop."Ini untuk mendukung konsep green computing, dimana mengutamakan efisiensi dalam penggunaan komputer dan ramah lingkungan," kata Helmy Anam Head of Marketing Communication Acer Indonesia saat Education Roadshow di Universitas Parahyangan, Bandung Senin (7/9)
Ia menyatakan, 100 persen produk LCD Acer sudah ramah lingkungan, 71 persen untuk produk notebook dan 38 persen untuk produk deskop sudah ramah lingkungan dan terdaftar oleh organisasi lingkungan internasional sebagai teknologi yang ramah lingkungan."Acer menggandeng intel untuk setiap produk ramah lingkungannya." ujarnya. "Salah satu contohnya, dengan baterai yang sedang digunakan untuk produk acer, bisa menghemat 0,52 kwh perhari," ujarnya.
Green technologi yang digunakan antara lain untuk perangkat pendingin udara, dengan menggunakan jet modern yang bisa mengurangi panas dan membuat baterai lebih tahan lama serta mikroprosesor yang bisa menghemat daya listrik."Semua produk acer yang ramah lingkungan telah mengantongi sertifikat energy star," ujarnya.
Acer juga, telah menggunakan powersmart key yang menghemat listrik hingga 40 persen, adaptive charging mode yang menghentikan konsumsi listrik jika sudah penuh,serta adaptor power smart yang menghemat listrik sampai 66 persen dalam posisi sleep mode."Market share kita sudah 43 persen di Indonesia dan diharapkan sampai akhir tahun tumbuh 10 persen," ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Parahyangan Bandung Laurensius Tarpin mengatakan, kampus terus mendorong para mahasiswa mengembangkan teknologi informasi yang berbasis ramah lingkungan."Agar mahasiswa sudah familiar dengan teknologi, pihak kampus memasang 18 titik hotspot dikampus," ujar Tarpin.
Ia menegaskan, pihak rektorat terus mendukung dan mendorong mahasiswa khususnya bidang kajian informatika untuk mengembangkan produk teknologi ramah lingkungan bahkan ikut dalam berbagai ajang perlombaan."Saat ini hampir 50 persen lebih mahasiswa sudah punya notebook, selain itu seluruh dosen Unpar diwajibkan untuk menggunakan IT dalam pengajarannya." akunya. "Rektorat sendiri, memberikan kredit nol persen bagi seluruh dosen tetap untuk mempunyai notebook." ujarnya.
ALWAN RIDHA RAMDANI