Pusat technopreneur itu akan diupayakan menjalin kerjasama dengan empat perusahaan, enam lembaga pendidikan, serta mendirikan dua inkubator di Jakarta dan Yogyakarta. "Untuk menjembatani industri dan lulusan universitas dan SMK agar lulusan itu bisa membuat aplikasi yang berguna untuk industri," kata Wibisono Gumulya, Presiden Direktur PT Sun Microsystems Indonesia.
Wibisono mengatakan, Sun akan menyumbangkan teknologi opensource, seperti Java, MySQL, dan OpenSolaris. "Tapi yang paling penting adalah menghasilkan orang-orang yang bisa menciptakan aplikasi opensource," katanya.
Adapun Harry Kaligis, Associate Director Business Development Sun Microsystems Indonesia, mengatakan kerjasama tersebut diharapkan menjembatani gap antara industri dan sumber daya manusia. Ia berharap lebih banyak industri yang masuk ke pusat technopreneur itu. "Dengan begitu, bisa dihasilkan orang-orang pintar tapi berjiwa bisnis juga," katanya.
DEDDY SINAGA