TEMPO Interaktif, Jakarta - Menipisnya bahan bakar konvensional dan isu peningkatan suhu udara yang sedang hangat membuat ahli-ahli kimia Angkatan Laut Amerika Serikat mengumumkan penelitian mereka yang berupaya menciptakan bahan bakar pesawat tempur dari air laut.
Laboratorium Penelitian Angkatan Laut (Naval Research Laboratory) menyatakan penciptaan energi dari air laut dilakukan dengan memisahkan karbondioksida dari air laut dan mencampur dengan hidrogen yang diambil dari molekul air.
Seorang peneliti dari aboratorium itu Robert Dorner mengatakan "Angkatan Laut bekerja di laut, dan mereka butuh bahan bakar. Air laut mengandung CO2 (karbondioksida) dan Hidrogen.
Kedua gas itu bisa diubah menjadi bahan bakar dengan proses kimia Fischer-Tropsch yang menghasilkan beberapa jenis zat kimia seperti gas metana, lilin, dan gas sintesis.
Namun karena teknologi yang masih mahal seorang ilmuwan dari Sherbrooke University, Kanada, Jean-Michel Lavoie mengatakan kelayakan ekonomis dari metode itu perlu dibuktikan. Tetapi Lavoie mengatakan ide itu menarik karena tidak menggunakan air tawar yang dibutuhkan manusia, dan jumlah air laut yang melimpah.
ENVIRONMENT NEWS NETWORK | RONALD