TEMPO Interaktif, Jakarta - "Mas Romi, monggo mampir di rumah saya. Jagongan sampai pagi, hehehe...." Mahendra menulis kalimat ini ke dinding Facebook Romi Satria Wahono, Kamis lalu, pukul 20.30 WIB. Tiga puluh menit sebelumnya, Romi--pendiri komunitas ilmukomputer.com dan Gegar Technologies--memperbarui statusnya bahwa ia sudah tiba di Tlogosari, Semarang, dengan mobilnya.
Sejak Kamis pagi, Romi memang woro-woro di Facebook-nya bahwa ia hendak mudik dari rumahnya di Pondok Gede, Bekasi, ke Semarang, Jawa Tengah. Doktor ilmu komputer dari Universitas Saitama, Jepang, ini berjanji tiap jam memperbarui status Facebook dari BlackBerry miliknya. Aneka komentar dia tuangkan. Kadang kala kutipan lagu yang didengarnya di sepanjang jalan lintas utara Jawa atau situasi lalu lintas. Salah satunya ini: "Pada KM 459: terminal mangkang, lancar tanpa halangan... kecuali Irsyad yg gelisah tanya jam hehehe...."
Bagi sejumlah orang, pulang kampung tanpa telepon seluler dan gadget lain rasanya kurang klop. Sementara Romi memanfaatkan gadget untuk berbagi informasi dengan rekan-rekannya, lain halnya Indar Atmanto dan Dian Siswarini. "Saya gunakan untuk drive test koneksi broadband yang juga menjadi layanan IM2 sehingga mengetahui kekuatan maupun peluang perbaikan yang dapat dilakukan pada area yang saya kunjungi," kata Indar, Presiden Direktur Indosat M2.
Bersama istri dan kedua anaknya, Indar akan mudik ke Ponorogo pada Lebaran hari pertama. Indar melengkapi dirinya dengan BlackBerry Curve 8820, Nokia N97, netbook Acer A150, modem broadband ZTE 626, dan kamera digital Olympus. Sang anak melengkapi dirinya dengan perangkat game Nintendo DS dan ponsel Sony Ericsson berfitur pemutar MP3.
Menurut Indar, perangkat yang dibawa juga membantunya memahami perkembangan informasi dan berkomunikasi dengan rekan kerja. Bagi Indar, hadirnya ponsel pintar dan netbook menyulitkan memilah business dan pleasure. Keduanya terjadi bersamaan. "Dalam perjalanan pribadi, masih tetap merespons kegiatan bisnis." Sebaliknya, dalam kegiatan bisnis, dapat menjaga hubungan silaturahmi pribadi.
Manfaat yang sama dirasakan Dian Siswarini, Direktur Network PT Excelcomindo Pratama (XL). Dia berencana mudik ke Bandung dan Klaten dengan membawa Blackberry Bold, satu ponsel lain, iPod, notebook Sony Vaio, modem datacard, Sony PSP, dan Nintendo DS. "Supaya tetap reachable, bisa dihubungi anywhere/anytime, bisa akses Internet, bersantai, main game, mendengarkan musik," ujarnya.
Enda Nasution juga membawa BlackBerry Curve 8310, laptop Acer Timeline, kamera digital Panasonic Lumix, dan iPod Nano, yang menemaninya menyopir ke Bandung. Dengan "Tuan Berry", ia memperbarui status Facebook dan Twitternya, juga memberi tahu posisinya di perjalanan. Namun, Enda akan mematikan BlackBerry-nya pada hari pertama dan kedua Lebaran. "Karena ini waktu istimewa, kapan lagi ada kesempatan bertemu orang tua dan keluarga," katanya. l
UNTUNG WIDYANTO | KARTIKA CANDRA