Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air, Ada Air di Bulan  

image-gnews
Air
Air
Iklan
TEMPO Interaktif, Washington - Meski tidak dalam bentuknya yang berupa air tanah yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata di bulan juga ada air. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memastikan bahwa molekul-molekul air ternyata selama ini menyelimuti setiap debu dalam tanah di bulan.

Temuan itu terungkap lewat analisis terhadap data yang dihimpun Moon Mineralogy Mapper (M3), alat pengindraan jauh yang dititipkan NASA di satelit Chandrayaan-1 milik Organisasi Riset Antariksa India. M3 bekerja dengan cara menganalisis pantulan cahaya matahari. Maka alat itu cuma bisa "melihat" sampai kedalaman beberapa sentimeter.

"Ketika kita bicara 'air di bulan', kita tidak bicara soal danau, lautan, atau bahkan kubangan," kata Carle Pieters, dari Brown University di Rhode Island. "Air di bulan berupa molekul-molekul air dan hidroksil (OH) yang berinteraksi dengan molekul-molekul batuan dan debu, terutama yang ada beberapa sentimeter di lapisan teratas tanah di bulan."

Pieters dan yang lainnya menduga bahwa air atau molekul hidroksil itu ada di sana dalam sebuah interaksi dengan angin matahari, arus partikel yang bergerak cepat yang secara konstan mengombak atau menggelembung menjauh dari matahari. Radiasi angin matahari itu menebarkan proton-proton hidrogen, yang lalu menerjang mineral kaya oksigen di permukaan bulan. Reaksi kimia antara atom-atom oksigen dan inti hidrogen itulah yang membuat molekul-molekul air atau molekul lain yang lebih sederhana dengan cuma satu atom hidrogen dan satu atom oksigen, yakni hidroksil.

"Air yang ada di bulan kelihatannya terikat dengan mineral yang membuatnya stabil dalam lingkungan tanpa udara dan gravitasi lemah," kata Marc Norman, dari Australian National University di Canberra. "Kita tidak bisa memompanya seperti air tanah, melainkan harus mengumpulkan tanahnya dalam jumlah besar dulu, mengekstraknya, lalu menyisihkan airnya untuk digunakan."

Jumlahnya memang jangan dibandingkan dengan yang ada di bumi. Tapi, kalau mau mengolah debu dan tanah itu secara massal, air yang dihasilkan mungkin bisa memfasilitasi cita-cita astronaut menetap di bulan.

Sebanyak 1 meter kubik tanah disebut-sebut bisa diperas untuk menghasilkan 1 liter air. Atau dalam satu botol soda akan bernilai air seukuran satu tablet obat.

Tapi banyak atau sedikitnya, menurut Profesor Larry Taylor, dari University of Tennessee, yang ikut menganalisis data M3, tidak penting. "Begitu ada molekul air, ini akan sangat mudah untuk memecahnya menjadi hidrogen dan oksigen, kemudian dari sana Anda akan memiliki bahan bakar roket," kata pakar geologi antariksa itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil uji laboratorium terhadap sampel yang dibawa pulang dari misi Apollo 40 tahun lalu sebenarnya sudah memperlihatkan bahwa tanah dan batuan dari bulan sedikit lembap. Tapi ilmuwan tak berani menganulir kemungkinan kalau sampel menjadi "basah" ketika memasuki lingkungannya yang baru di bumi.

Jadilah mereka saat itu tidak bisa menolak atas kesimpulan tanah bulan yang kering-lebih kering dari gurun mana pun di Bumi. Teori ini didukung, termasuk oleh Taylor.

Tapi sekarang, bukan cuma Chandrayaan-1, wahana yang hilang per Agustus lalu, namun sudah sukses mengantar India untuk pertama kalinya ke orbit bulan, yang menyediakan konfirmasi atas keberadaan air di bulan. Secara bersamaan, jurnal Science memuat hasil penelitian senada menggunakan data dari dua satelit mata-mata bulan yang sudah jauh lebih senior: Deep Impact, milik Amerika Serikat, serta Cassini, yang berbendera Amerika dan Eropa.

Penelitian pertama milik Jessica Sunshine, astronom dari University of Maryland, dan koleganya, yang menggunakan teknik pemetaan inframerah oleh wahana Deep Impact. Penegasan berikutnya dilakukan Roger Clark, dari Badan Survei Geologi, dan koleganya menggunakan spektrometer milik Cassini.

"Selama ini kita selalu berpikir bahwa bulan itu mati," kata Sunshine. "Sedangkan yang kita

Wuragil l berbagai sumber

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

36 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.


Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

16 Februari 2024

Pesawat luar angkasa Soyuz MS-24 yang membawa awak yang terdiri dari astronot NASA Loral O'Hara, kosmonaut Roscosmos Oleg Kononenko, dan Nikolai Chub meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dari landasan peluncuran di Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan 15 September 2023. REUTERS /Maxim Shemetov
Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Kremlin menolak tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir di luar angkasa.


Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

12 Januari 2024

Anak laki-laki Palestina mengikat tabung gas di kursi roda ketika orang-orang mengantre untuk isi ulang tabung gas mereka untuk memasak di tengah kekurangan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 11 Januari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

Pembunuhan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza berada pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kata Oxfam


Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

9 Januari 2024

Roket Vulcan Roket Murah Meriah
Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

Masalah pendarat di bulan mengancam misi setelah roket Vulcan berhasil melakukan debut.


Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

22 Desember 2023

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini.


Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

12 Desember 2023

Pesawat Luar Angkasa Angkatan Udara Amerika Serikat [www.rferl.org]
Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

Pesawat luar angkasa militer Amerika Serikat (AS) X-37B lepas landas dari Florida untuk misi rahasia mereka pada Senin 11 Desember 2023 waktu setempat.


5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

12 November 2023

Gambar konsep pesawat luar angkasa robot Cina yang dapat digunakan kembali di orbit. (Kredit: Shenlong Space Technologies)
5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

Sejumlah negara mengirim serangga dan mamalia ke luar angkasa untuk diteliti demi ilmu pengetahuan


5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

Ilustrasi klub Playboy di luar angkasa. msn.com
5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan


Kisah Tragis Laika, Anjing Pertama yang Diterbangkan ke Luar Angkasa

9 November 2023

Pesawat antariksa Soyuz MS-22 Rusia terlihat setelah lepas landas dari Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan Bumi biru cerah di latar belakang pada 28 Maret 2023. Soyuz mengalami kebocoran cairan pendingin pada Desember 2022 dan kembali ke Bumi tanpa awak. (Kredit gambar: NASA TV)
Kisah Tragis Laika, Anjing Pertama yang Diterbangkan ke Luar Angkasa

Sebelum mati mengenaskan di luar angkasa, Laika diberi kesempatan pulang dan bermain bersama anaknya. Itu momen terakhirnya sebagai anjing rumahan.


Ambisi Putin Eksplorasi Ruang Angkasa, Punya Stasiun Orbit di 2027

27 Oktober 2023

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara pada upacara pembukaan Forum Sabuk dan Jalan (BRF), untuk memperingati 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalan di Aula Besar Rakyat di Beijing, 18 Oktober 2023. REUTERS/Edgar Su/ Berkas Foto
Ambisi Putin Eksplorasi Ruang Angkasa, Punya Stasiun Orbit di 2027

Putin menargetkan memiliki stasiun luar angkasa Rusia pada tahun 2027.