TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasien dengan tingkat kesadaran minimal ataupun mati batang otak (vegetatif) mungkin tak bisa menyuarakan keinginan atau mengungkapkan bahwa mereka menyadari keadaan sekeliling, namun studi yang dilakukan ilmuwan dari sejumlah negara menyatakan bahwa beberapa di antara mereka dapat belajar. Studi ini adalah penelitian pertama yang menguji kemampuan belajar pada pasien dengan kelainan kesadaran tertentu.
Dalam kasus ini, pasien berada dalam kondisi pasif atau vegetatif--sebuah kondisi ketika seseorang bangun, tapi tampaknya tak sadar dan tidak memiliki daya tanggap spontan. Kondisi lain yang ditetapkan adalah tingkat kesadaran minimal, yaitu pasien yang mulai memperlihatkan perilaku spontan dan terkadang bisa menanggapi perintah.
Tim ilmuwan dari Inggris dan Argentina menguji sejenis proses belajar yang dikenal dengan proses pengkondisian klasik atau Pavlovian, yang dianggap membutuhkan kesadaran, pada 22 pasien. Mereka mengamati, apakah pasien dapat belajar untuk mengasosiasikan suara "bip" dengan semburan udara yang ditiupkan ke mata, yang menyebabkan mata berkedip.
Jika seseorang belajar, dia akan berkedip ketika mendengar suara itu, sebelum tiupan udara diberikan. Ia akan menunjukkan sikap antisipasi terhadap sensasi mengganggu.
Beberapa pasien menunjukkan proses pembelajaran itu. "Tiga pasien memperlihatkan reaksi yang hampir sama dengan kelompok kontrol yang beranggotakan orang normal," kata Tristan Bekinschtein, ilmuwan dari Wolfson Brain Imaging Unit, University of Cambridge, Inggris. Tujuh pasien lain memperlihatkan beberapa tanda bahwa mereka juga belajar.
Yang menarik, para ilmuwan tidak menemukan adanya perbedaan dalam proses belajar antara pasien vegetatif dan mereka yang tingkat kesadarannya minimal. "Ini memberi tahu kami bahwa mungkin ada banyak kesalahan diagnosis. Beberapa pasien yang dianggap dengan kondisi vegetatif sebenarnya memiliki tingkat kesadaran minimal," ujarnya.
Mereka juga menemukan pasien yang menunjukkan kemampuan belajar terungkap enam atau 12 bulan, kemudian memperlihatkan beberapa tingkat kesembuhan. "Tapi semua pasien yang tidak menunjukkan kemampuan belajar ternyata statusnya tak berubah, mereka tidak bertambah baik, bahkan ada di antaranya yang bertambah parah," kata Bekinschtein.
TJANDRA DEWI | LIVESCIENCE