TEMPO Interaktif, Connceticut - Sebongkah tulang tempurung kepala yang selama ini disimpan di gedung Arsip Negara di Rusia, dan dianggap sebagai bagian dari tubuh pemimpin NAZI, Adolf Hitler, ternyata milik seorang perempuan. Tengkorak itu memang dihiasi lubang peluru--sesuai dengan cerita bahwa Hitler mati bunuh diri--tapi tulang-tulangnya terlalu kecil dan tipis untuk ukuran pria dewasa normal.
"Tulang ini lebih pas milik seorang perempuan atau pria yang jauh lebih muda," kata Nick Bellantoni, arkeolog dari University of Connecticut, Amerika Serikat. Bellantoni meneliti artefak tengkorak itu atas pesanan History Channel, yang ingin membuat film dokumenter tentang Hitler.
Tulang tempurung kepala, dan sofa yang bernoda darah, dikoleksi oleh intelijen Soviet beberapa bulan setelah Hitler dan Eva Braun dikabarkan bunuh diri dalam sebuah bunker di Berlin, April 1945. Artefak itu dipamerkan di gedung Arsip di Moskow mulai 2000.
Tapi hasil uji forensik awal terhadap tengkorak tersebut mengungkap profil yang berbeda dengan tubuh biologi seorang Hitler. Apakah tengkorak itu milik Eva Braun? Bellantoni menyatakan tidak ada saksi yang melaporkan bahwa Braun mati ditembak selain karena racun sianida.
"Orang ini, dengan lubang peluru yang menembus sampai ke bagian belakang kepala, pasti telah ditembak dengan pistol yang menempel di wajah, dalam mulut atau di bawah dagu," katanya. "Semua jelas sekali."
Pejabat di gedung Arsip Rusia menyatakan bahwa jasad Hitler memang ditemukan tidak lengkap dalam proses otopsi. Tempurung kepalanya hilang, dan satu tim intelijen Soviet saat itu kembali ke bunker dan membawa artefak yang selama ini dipamerkan kepada publik sebagai tulang tengkorak Hitler."Kalau tulang ini ternyata bukan milik Hitler, lalu milik siapa?" tanya Bellantoni, "Apa yang sebenarnya terjadi di bawah sana (bunker)?"
WURAGIL | AP