Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaspersky: Uang adalah Motivasi Pembuat Virus

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menghela napas yang agak panjang. Itulah yang pertama kali dilakukan lelaki tinggi dengan rambut sedikit pirang itu. Tubuh Eugene Kaspersky, nama lelaki itu, tampak mulai berkeringat, merembes di kemejanya yang putih.

"Akhirnya saya tiba di sini," kata Kaspersky sambil mengembangkan senyum ke arah beberapa wartawan yang berkesempatan menikmati santap siang dengannya di Jakarta pada pekan lalu, termasuk Tempo. 

Itulah hari kedua Kaspersky di Jakarta. Sosok pendiri Kaspersky Lab, perusahan antivirus yang mulai kondang di sini, itu menikmati hawa Indonesia mulai 7 sampai 11 Oktober. Selain Jakarta, ia menyambangi Yogyakarta.

Di hadapan wartawan, Kaspersky berbagi visi tentang dunia keamanan komputer di masa depan. Menurut dia, di masa depan, semakin banyak perangkat yang berkomputer dan terhubung ke Internet. Kondisi inilah yang akan membuat spektrum ancaman dari para pembuat program jahat atau perusak komputer semakin meluas. 

Kaspersky menyebutkan satu contoh pada berita kebocoran sistem komputer di pesawat superbesar Boeing 787. Kebocoran ini, menurut badan pengawas penerbangan Amerika Serikat, membuka peluang pembajak komputer beraksi. Sistem pesawat dan navigasinya bisa dikendalikan dari jarak jauh. 

Di sisi lain, semakin banyak saja perangkat yang memiliki fungsi komputer, dari ponsel, mobil, sampai lemari es dan mesin pembuat kopi. "Pada saat ini semua sudah serba komputer," ujar Kaspersky, yang lahir di Novorossiysk, Rusia, 4 Oktober 1965. 

Karena itu, menurut Kaspersky, ruang kerja para pembuat virus atau program jahat akan bergeser ke ranah yang mungkin tak terbayangkan saat ini. Ia yakin, selain kemungkinan pembajakan pesawat, bukan tak mungkin kisah pada film Die Hard yang dibintangi Bruce Wilis dapat menjadi kenyataan. 

Hal ini pun sebetulnya sudah dimulai. Pada Januari 2008, misalnya, badan intelijen telah memburu peretas komputer yang mengancam mensabotase aliran listrik. "Bahkan peretas komputer di Ukraina mampu mematikan jaringan Internet," katanya. 

Motivasi utamanya, kata sosok bernama asli Evgeniy Valentinovich Kaspersky itu, bukan lagi untuk merusak sistem, melainkan duit dan duit. Ini telah melahirkan bisnis gelap bawah tanah dengan nilai sampai miliaran dolar Amerika. Dari menjual password perbankan, botnet, sampai menjual kartu kredit. 

Ada banyak faktor yang membuat hal itu merajalela. Selain meluasnya pemakaian komputer pada perangkat sehari-hari, sistem komputer semakin terbuka. Termasuk pula perkembangan interaksi antar pengguna di Internet melalui Web 2.0. 

Selain itu, perilaku pengguna komputer saat ini ikut memberi sumbangsih. Salah satu yang fatal adalah berkompromi dengan sistem keamanan komputernya. Atas nama kemudahan, tak jarang pengguna mengabaikan peringatan dari sistem maupun peranti lunak antivirus. 

Karena itu, lulusan Institute of Cryptography Telecommunications and Computer Science ini menyarankan pengguna komputer agar lebih berhati-hati, terutama saat mengakses Internet dan memakai penyimpan data bergerak seperti flashdisk. "Lebih aman lagi jangan gunakan komputer dan tidur saja," ujar Kaspersky bercanda. 

Ditanya soal antisipasi terhadap para pelaku kejahatan dunia maya itu, Kaspersky menggeleng. Menurut dia, itu bukan wilayah tanggung jawab pembuat antivirus. "Itu tanggung jawab polisi," kata dia. "Tapi kami bersedia kok membantu polisi bila diminta."

Kaspersky mengatakan kerja sama seperti itu sudah dikerjakan di Brasil, Rusia, Eropa, Cina, dan Amerika Serikat. "Kami telah berhasil membantu menghukum beberapa penjahat cyber," katanya. 

Sebuah kisah menggelikan pernah terjadi saat seorang penjahat cyber ditangkap di Vladivostok, Rusia. Ini adalah kawasan di belahan timur Rusia yang perbedaan waktunya sampai delapan jam dengan Moskow di barat.

Komputer si pelaku rupanya dikunci dengan password. Untuk membuka kunci inilah polisi sampai memboyong komputer itu ke kantor Kaspersky dengan menempuh perjalanan delapan jam dengan pesawat. 

DEDDY SINAGA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

11 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

16 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

19 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

19 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

21 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

22 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?