TEMPO Interaktif, Jakarta - Masyarakat yang tinggal di pedesaan dan daerah pinggiran pada umumnya tidak memiliki kesempatan yang sama dengan masyarakat perkotaan dalam hal mengakses informasi. Hal ini sering dialami terutama di negara-negara berkembang.
Adanya "kesenjangan" memperoleh informasi antara masyarakat pedesaan dan mereka yang hidup di kota ini yang kemudian mendorong Nokia Corporation beberapa waktu lalu merilis sebuah aplikasi bernama Nokia Life Tools.
Nokia Life Tools merupakan terobosan vendor perangkat komunikasi bergerak itu dalam membuat sebuah layanan emerging market services (EMS), yang lebih berorientasi ke masyarakat. Target layanan ini memang negara-negara berkembang. Karena itulah, pilot project-nya adalah India, salah satu negara berkembang dengan penduduk terbesar.
Proyek percobaan Nokia Life Tools yang dilakukan di negara bagian Maharashta, India, itu rupanya berhasil. Dari keberhasilan itulah, dalam waktu dekat layanan ini juga akan dicobakan di negara-negara berkembang lain, termasuk Indonesia. Tentu saja karena baru akan diterapkan di sini, masih banyak yang belum paham mengenai layanan ini.
Nokia Life Tools adalah sebuah aplikasi yang akan ditanam di ponsel-ponsel Nokia. Ponsel memang sebuah perangkat pengakses informasi yang penetrasinya paling luas dibanding perangkat lain. Apalagi target layanan ini adalah masyarakat pedesaan. Nah, karena yang disasar adalah masyarakat pedesaan, layanan yang akan disediakan di Nokia Life Tools ini utamanya informasi pertanian.
"Layanan informasi pertanian ternyata yang paling dibutuhkan oleh masyarakat pedesaan," kata Andreas Setiawan Santoso, Senior Business Development Manager EMS, PT Nokia Indonesia, di kantornya, Selasa lalu. Sebagian besar masyarakat di negara berkembang memang mengandalkan pertanian sebagai mata pencarian. Seperti Indonesia, 60 persen penduduknya menggantungkan hidup dari hasil-hasil pertanian.
Namun, karena masalah kesenjangan informasi tersebut, para petani menjadi kurang mengetahui soal harga komoditas pertanian yang berkembang di pasar. Hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab para petani tidak bisa memperbaiki taraf hidupnya. "Mereka hanya tahu kapan tanam dan kapan panen, sedangkan yang untung adalah makelar. Ini karena mereka tidak 'melek' harga," ujar Andreas. Selain informasi harga pasar, Nokia Life Tools menyediakan info-info terkait dengan tip bercocok tanam, cuaca, dan berita-berita lokal seputar pertanian.
Lalu bagaimana cara menggunakannya? Menurut Andreas, layanan ini akan mudah digunakan khususnya untuk pengguna pedesaan. Di ponsel Nokia yang sudah ditanami aplikasi Nokia Life Tools, pengguna tinggal mengisi kode pos wilayah tempat tinggalnya untuk mendaftar. Lalu Nokia Life Tools akan menawarkan pilihan informasi jenis tanaman apa yang dibutuhkan. "Pengguna boleh memilih maksimal tiga jenis tanaman," katanya.
Pendaftaran kode pos ini penting agar layanan ini mengirimkan informasi yang sesuai dengan domisili pengguna. Pasalnya, informasi yang dibutuhkan di tiap daerah bisa jadi berbeda. Misalnya harga pasar di Cirebon, Jawa Barat, mungkin lain dengan harga yang berlaku di Pacitan, Jawa Timur. "Atau soal cuaca, jika di daerah itu sedang musim tanam, tentu yang dikirimkan bukan informasi cara memanen."
Nah, setelah mengirimkan kode pos, layanan ini akan mengirimkan informasi soal harga, tip bercocok tanam, dan berita seputar pertanian lewat pesan di ponsel pengguna. Aplikasi ini memang berbasis message atau pesan, bukan berbasis Internet. "Tapi pesan tidak akan masuk ke inbox pesan SMS biasa, melainkan lewat aplikasi ini," ujar Andreas.
Rupanya bukan hanya informasi pertanian yang ditawarkan Nokia Life Tools. Layanan ini juga menyediakan informasi pendidikan dan hiburan. Untuk pendidikan, Nokia Life Tools versi Indonesia nantinya akan menawarkan pelajaran bahasa Inggris, panduan ujian untuk pelajar SMP dan SMU, serta layanan pengetahuan umum yang mengacu dengan kurikulum nasional. Adapun layanan hiburan, isinya bisa tentang astrologi, humor, musik, atau film.
Karena berbasis message, layanan ini tidak mensyaratkan ponsel yang telah dilengkapi fasilitas GPRS. Ponsel low-end yang harganya sekitar Rp 700 ribu, asalkan sudah mendukung aplikasi ini, bisa digunakan. Saat ini sudah ada beberapa tipe ponsel Nokia yang sudah mendukung aplikasi Nokia Life Tools. Ponsel-ponsel ini umumnya embedded dengan layanan Nokia Ovimail, seperti Nokia seri N2330 Classic, seri N2700 Classic, dan N2323.
Rencananya, saat layanan ini diluncurkan di Indonesia awal bulan depan, Nokia juga akan merilis lagi sejumlah ponsel yang mendukung aplikasi ini. Layanan ini juga memungkinkan bagi semua jenis kartu, baik prabayar maupun pascabayar. "Saat ini Nokia memang bergerak ke arah layanan, tidak hanya berbasis pada produk," kata Jodie O'tania, Communications Specialist Nokia Indonesia. Jadi, tunggu saja kehadirannya di Indonesia.
DIMAS