Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengujian Pemulihan Sistem IT dari Bencana Masih Rendah

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Keselamatan dan keamanan sistem IT dalam berbagai situasi adalah kondisi ideal yang diharapkan perusahaan mana pun. Akan tetapi, angka pengujian pemulihan sistem IT dari bencana (disaster recovery) masih terbilang rendah. 

Itulah sebagian hasil survei Disaster Recovery (DR) yang digelar Symantec yang diumumkan di Jakarta pada Selasa lalu. Ini adalah survei global lima tahunan yang digelar Symantec terhadap 1.650 manajer TI perusahaan besar di 24 negara. 

Temuan survei itu menyebutkan hanya 35 persen responden yang menguji DR sekali setahun, atau lebih jarang dari itu. Meski begitu, persentase ini sudah meningkat 12 persen ketimbang tahun lalu. Di sisi lain, yang memprihatinkan, satu dari empat pengujian masih gagal. 

Tantangan yang dihadapi perusahaan tersebut antara lain kurangnya sumber daya manusia yang memiliki waktu banyak (48 persen), gangguan pengujian terhadap karyawan (44 persen), anggaran (44 persen), dan pelanggan (40 persen). 

Padahal, bila gagal dalam melakukan DR, maka dampaknya berupa ongkos pemulihan yang besar akan dirasakan oleh perusahaan. Untuk setiap downtime di seluruh dunia, perusahaan mesti mengeluarkan ongkos US$ 287.600. Ini tentu sangat mengkhawatirkan. 

Oleh sebab itu Symantec menyarankan perusahaan lebih banyak melakukan otomatisasi. Ini untuk menjawab kekurangan sumber daya manusia. Selain itu, perusahaan juga perlu mengimplementasi metode pengujian DR secara berulang kali namun tak mengganggu operasional bisnis.

Salah satu tren yang mempengaruhi DR saat ini adalah virtualisasi. ”Begitu konsumen memakai virtualisasi, cara untuk melakukan DR juga berubah secara keseluruhan,” kata Raymond Goh, Direktur Teknik Regional untuk Systems Engineering dan Customer Advisory Services Symantec.

Sebanyak 64 persen responden menyatakan bahwa mereka harus mengevaluasi rencana DR lantaran virtualisasi. Angka ini meningkat 55 persen dari tahun lalu. Selain itu 27 persen tak melakukan pengujian lingkungan virtual. Sebanyak 36 persen data dalam sistem yang menerapkan virtualisasi tak di-backup secara berkala. 

Alasan para responden antara lain kurangnya tool untuk mengelola penyimpanan mereka. Selain itu, lagi-lagi terjadi persoalan keterbatasan sumber daya manusia, anggaran, dan ruang. 

Melihat hal ini, Symantec menyarankan perusahaan mengimplementasi lebih banyak tool otomatisasi untuk meminimalisasi keterlibatan manusia dan mengatasi kelemahan lain. Symantec juga meminta perusahaan mengevaluasi dan mengimplementasi metode pengujian yang tidak mengganggu bisnis. 

DEDDY SINAGA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android  

11 April 2017

Logo Microsoft. REUTERS/Jacky Naegelen
Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android  

Microsoft Teams adalah aplikasi grup chat canggih yang tersedia di Andorid atau iOS.


Google Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet  

10 Maret 2017

Aplikasi hangouts meet, ruang rapat virtual buatan Google. recode.net
Google Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet  

Aplikasi Hangouts Meet buatan Google memungkinkan lebih dari 30 orang bergabung dalam satu rapat.


Alcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar  

6 Desember 2016

tekedia.com
Alcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar  

Alcatel-Lucant memperluas target ke industri kesehatan, pendidikan, pemerintah, dan transportasi pada 2017.


Desentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan

16 November 2016

VMware
Desentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan

Desentralisasi IT disebabkan kekurangsiapan IT dalam mendukung bisnis dan inovasi.


Dekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days

10 Maret 2016

Microsoft. REUTERS/Beawiharta
Dekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days

Microsoft menyatakan Windows 10 memiliki segalah hal yang dibutuhkan pengusaha di segmen UMKM.


Aplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan

14 Februari 2016

Ilustrasi Aplikasi BBM Android dan iOS. Gadgetgestures.com
Aplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan

Aplikasi yang dibuat rumah produksi di Bandung ini diklaim aman dan data transaksi selalu dienkripsi.


Hadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware  

20 November 2015

Diane Greene. REUTERS
Hadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware  

CEO Google Sundar Pichai menjadikan penjualan ruang penyimpanan awan ke perusahaan sebagai prioritas pertumbuhan.


Perluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru

16 November 2015

(kiri-kanan) Direktur, Michael Alexander R. Roring, Direktur, Lim Eng Poh,  Presiden Direktur  PT Astra Graphia Lukito Dewandaya,  Direktur, Yusuf Darwin Salim, dan Direktur Herrijadi Halim, saat rapat umum pemegang sahan PT Astra Graphia Tbk di Jakarta, Rabu (25/04). TEMPO/Dasril Roszandi
Perluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru

Astragraphia saat ini punya 29 kantor cabang dan 89 titik layanan.


Keunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi  

8 Oktober 2015

Komputasi Awan.
Keunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi  

Penggunaan cloud computing meningkat karena industri semakin sadar manfaat efisiensi biaya yang ditawarkan jasa ini.


Google Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet  

3 Oktober 2015

google.co.id
Google Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet  

Alphabet dijalankan oleh pendiri Google, Larry Page.