Analisis fosil dari masa Cambrian Awal itu dilakukan oleh John Moore, calon doktor dari Department of Earth Science University of California, Santa Barbara, Amerika Serikat, dan timnya. Selama masa yang amat penting dalam sejarah bumi tersebut terjadi diversifikasi besar pada kehidupan binatang laut.
Sebagian besar kelompok utama binatang yang masih bertahan hidup hingga saat ini muncul pada masa itu, begitu pula kelompok binatang aneh yang akhirnya punah. Masa Cambrian juga menandai awal muncul dan menyebarnya binatang bercangkang atau bagian keras lainnya.
Binatang bercangkang tertua itu umumnya memiliki pelindung eksternal yang amat rumit, mengandung puluhan hingga ribuan potongan kecil. Ketika binatang ini mati, tempurung pelindung tersebut lepas dan terpisah-pisah. Moore dan timnya bak bermain puzzle ketika mencoba menyatukan kembali potongan-potongan tempurung itu untuk mengetahui bagaimana rupa makhluk tersebut, serta kekerabatannya dengan binatang lain. "Dalam studi ini, kami berfokus pada satu binatang Cambrian aneh, yang disebut Cambrothyra," kata Moore.
Fosil Cambrothyra itu mirip vas atau tabung-tabung mini, panjangnya hanya sepersekian milimeter. Mereka hanya ditemukan di beberapa lokasi di Cina bagian tengah. Tim riset mengambil sejumlah batu dari Provinsi Shaanxi, Cina, dan membawanya ke laboratorium untuk mengekstrak fosil dari batu.
"Sejumlah ilmuwan menyangka setiap struktur mirip tabung pada Cambrothyra adalah cangkang organisme bersel satu. Namun, hasil riset kami mendukung hipotesis bahwa Cambrothyra adalah seekor binatang, mungkin beberapa sentimeter panjangnya. Tubuh binatang itu ditutupi cangkang pelindung yang tersusun dari ratusan potongan tabung kecil terpisah," kata Moore. "Tampaknya Cambrothyra berelasi dengan binatang aneh Cambrian lainnya, Chancelloriid, yang menempel pada lantai samudra dan mirip kaktus, meski sesungguhnya mereka adalah binatang."
TJANDRA DEWI l SCIENCEDAILY