Ia mencontohkan beberapa kota di Banten, seperti Cilegon, Serang dan Pandeglang. Beberapa tahun lalu, warnet masih sangat jarang di Cilegon dan Serang. Di Pandeglang bahkan belum ada warnet sama sekali. Kini, di Cilegon sudah terdapat 60 buah warnet, dan di Serang 70 buah. Adapun di Pandeglang, sudah ada sekitar 30 warnet. "Dan jumlah ini terus bertambah," kata Irwin.
Kondisi ini berbeda dengan di kota-kota besar seperti Jakarta. Pertumbuhan jumlah warnet tidak seperti dulu. Hal ini disebabkan sudah banyaknya layanan akses internet murah untuk rumah. Begitupun harga komputer, baik desktop maupun laptop semakin terjangkau.
Baca Juga:
Karena itu kini banyak pengusaha warnet di kota-kota besar, yang menyiasatinya dengan membuat warnet dengan spesialisasi, seperti bisnis center, warnet cafe atau game online. "Warnet konvensional masih tetap berjalan, tetapi pertumbuhannya tidak signifikan," ujarnya.
Menurut Irwin, pertumbuhan jumlah warnet di kota-kota kecil tersebut ikut mendorong peningkatan pengguna internet di tanah air. Total jumlah warnet di Indonesia diperkirakan mencapai 20 ribu, dengan rata-rata jumlah PC 10-12 unit. Dari jumlah tersebut, mayoritas pengguna warnet adalah pelajar, pekerja dan masyarakat umum.
Dimas