Dari data-data itu, ujar Joseph kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/1), potensi beriklan di media baru melalui ponsel sangat besar. Menurutnya, agar tidak menimbulkan gangguan bagi pengguna ponsel, penerbit iklan harus membuatnya dengan elegan. Mereka perlu mencari cara yang kreatif tapi tidak membuat gangguan atau kejengkelan bagi pengguna ponsel.
Salah satu caranya, penerima iklan harus mendaftar terlebih dulu untuk mengizinkan iklan di ponselnya. Baik melalui operator tertentu yang sudah bekerja sama dengan produk tersebut atau melalui fitur ponsel seperti mobile facebook dan sebagainya. Joseph mengakui hal ini jadi tantangan besar membuat pemilik ponsel mengizinkan dikirimi iklan.
Joseph mengatakankan dari empat operator telekomunikasi yang bekerjasama terdapat 3,4 juta pengguna yang mengizinkan dikirimi iklan dari ponselnya. Belum lagi dari klien lainnya.
Menurut Joseph, perusahaannya menargetkan dapat keuntungan dua kali lipat dibanding tahun lalu dari usaha menerbitkan iklan melalui ponsel. Saat ini kliennya dari kalangan operator telekomunikasi, makanan dan minuman seperti Garuda Food, Orang Tua Grup, Mizone, Green Sand, industri penerbangan (Air Asia), pembalut (Softex), bank (Citibank).
Joseph mengatakan dengan media baru ini, klien dapat mengukur sasaran iklan produk yang ditawarkan dan lebih efisien dibanding media iklan konvensional. "Klien pun dapat memilih segmen yang akan disasar lebih tepat, misalnya berdasar lokasi, usia, pendapatan, kategori gadget," ujarnya.
DIAN YULIASTUTI