Direktur Observatorium Bosscha Hakim L Malasan mengatakan, pengunjung bisa menyaksikan di ruang ceramah. Ruangan yang biasa untuk menjelaskan angkasa raya kepada rombongan pelajar itu akan dipasangi laptop. “ Lalu diproyeksikanke layar. Kalau berjubel di sini, nggak bakal muat” kata Hakim kepada Tempo, Kamis (14/1).
Di ruangan itu sendiri akan ada dua instrumen yang disebut sebagai teropong surya dan teropong coronado. Alat baru rakitan Institut Teknologi Bandung itu akan difungsikan untuk memantau dan merekam gerhana. Hasilnya, jika langit tak mendung, akan tersambung ke layar monitor.
Selain akan menayangkan gerhana di Bandung, Bosscha bakal menampilkan gerhana matahari cincin yang sempurna di China lewat streaming internet kepada pengunjung di ruang ceramah. Tontonan itu dianggap hiburan pengganti kalau-kalau gerhana matahari di Bandung tak terlihat.
ANWAR SISWADI