TEMPO Interaktif, London - Gagak memang dikenal sebagai burung yang dapat menggunakan benda di sekitarnya sebagai alat bantu untuk mencari makan. Namun sebuah studi yang menggunakan kamera video yang sensitif terhadap gerakan berhasil mengungkap bagaimana gagak Kaledonia baru (Corvus moneduloides) menggunakan alat bantu di alam.
Penelitian sebelumnya menunjukkan cara unik yang digunakan oleh gagak ketika memakai alat bantu di laboratorium, namun kini tim ilmuwan dari Oxford University dan University of Birmingham di Inggris meneliti penggunaan alat bantu dalam konteks ekologi secara utuh. Mereka merekam perilaku burung hitam itu di alam menggunakan kamera video hampir 1.800 jam dan mempublikasikan temuannya dalam Proceedings of the Royal Society B.
Di alam, gagak Kaledonia baru menggunakan alat bantu untuk berbagai tujuan, termasuk "memancing" larva kumbang besar dari dalam lubang-lubang pada kayu mati. Dalam studi barunya, tim itu memperlihatkan untuk pertama kalinya bahwa gagak lebih banyak menggunakan alat bantu berupa ranting pohon untuk menarik keluar larva daripada hanya menggunakan paruh. "Gagak menggunakan alat bantu dari ranting hingga batang daun untuk memancing larva kumbang dari liang mereka pada kayu yang membusuk," kata Lucas A. Bluff, pakar zoologi yang terlibat dalam tim ilmuwan itu.
Mereka juga menemukan bahwa gagak jantan dewasa lebih mahir mengeluarkan larva dari lubang pohon yang kecil dibanding gagak muda. Ini menunjukkan bahwa proses belajar yang cukup panjang diperlukan sebelum gagak mencapai tingkat mahir dalam menggunakan alat bantu--mungkin dengan cara meniru "pemancing larva" lain yang lebih berpengalaman.
Selain memperlihatkan rekaman video, tim mengumpulkan banyak contoh alat bantu yang digunakan gagak untuk mengait larva keluar dari liangnya. Dengan membandingkan panjang alat yang dimasukkan dalam lubang, mereka menemukan bahwa alat bantu yang lebih panjang ditemukan pada liang yang lebih dalam. Itu menunjukkan bahwa gagak liar, seperti kerabatnya di laboratorium, dapat menyesuaikan panjang alat yang dibutuhkan.
Koleksi ranting itu juga memperlihatkan bahwa gagak liar tidak memilih alat bantu secara acak, tapi lebih suka menggunakan batang daun daripada ranting dengan ukuran tertentu.
TJANDRA l SCIENCEDAILY