Dua seri printer berformat besar terbaru itu adalah Epson Stylus Pro 7700 (24 inci) dan Epson Stylus Pro 9700 (44 inci). Kedua printer ini dilengkapi teknologi Epson yang menjanjikan presisi, ketahanan, dan produktivitas untuk penggunaan berbagai aplikasi pencetakan profesional.
Joster Johannes, Large Format Printer Business Section Manager Epson Indonesia, mengatakan Epson Stylus Pro 7700 dan 9700 memang dirancang untuk menghasilkan output atau hasil cetak yang lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas cetaknya sendiri. Ini karena printer-printer tersebut menggunakan teknologi pengolahan yang ditingkatkan untuk mempercepat pencetakan, sehingga dapat menghasilkan cetakan profesional ukuran A1 (23,4 x 33,1 inci/210 x 297 mm) pada kertas biasa hanya dalam waktu 42 detik.
Printer format besar ini juga dilengkapi fitur terbaru, yakni Epson Micro Piezo Thin Film Piezo Print Head, yang menghasilkan titik-titik dengan sangat akurat dengan hampir tak ada "gerimis" cipratan tinta. "Printer ini menggunakan Variable-Sized Droplet Technology Epson, untuk menghasilkan tetesan 3,5 pikoliter, yang akan menghasilkan presisi di setiap cetakan," ujarnya dalam acara peluncuran di kantor Epson Indonesia. Selain itu, Auto Droplet Detection-nya akan mencegah kegagalan cetak.
Menurut Joster, ada dua jenis print head untuk printer format besar, yakni jenis thermal pada printer merek lain dan Micro Piezo pada printer Epson. Perbedaan mendasar kedua jenis print head itu adalah, jenis thermal menggunakan sistem pemanasan untuk mengeluarkan tinta. "Kalau pemanasan sudah maksimal, baru mengeluarkan tinta," katanya. Sedangkan jenis Micro Piezo menggunakan sistem membran atau sejenis pompa, untuk memompa tinta keluar. "Dengan Micro Piezo, printer tidak perlu pemanasan lebih dulu."
Kedua printer ini juga memakai Epson UltraChrome Ink. Tinta Epson UltraChrome cepat kering, hanya butuh waktu dua detik setelah proses cetak. "Dengan tinta UltraChrome, dua detik sudah langsung kering. Sedangkan kalau dengan tinta pigmen biasa, butuh waktu lima detik untuk pengeringan," kata Joster.
Tinta tersebut menggunakan teknologi vivid magenta. Dengan vivid magenta, tinta Epson tak pernah membutuhkan warna biru dan merah. "Vivid magenta-lah yang akan membuat warna blue dan red." Kualitas tinta dengan teknologi vivid magenta ini diklaim memiliki ketahanan cetak serta mencegah hasil cetak dari pudar atau kotor akibat lama terkena cahaya. Tinta juga kedap air dan memiliki stabilitas warna yang sangat baik untuk hasil cetak yang tahan lama.
Pengguna juga bisa menikmati fleksibilitas pencetakan pada berbagai macam media berlapis inkjet dengan tinta built-in Matte Black dan Photo Black-nya saat printer secara otomatis memilih tinta hitam yang optimal untuk tiap media berbeda.
Walhasil, dengan penggunaan hanya empat tinta pada waktu tertentu, biaya operasional menggunakan printer ini juga secara efektif akan berkurang. Meski demikian, kualitas untuk pencetakan profesional in-house, seperti untuk mencetak poster, spanduk, dan selebaran, tetap terjaga baik.
Printer format besar Epson Stylus Pro 7700 dan seri 9700 kini sudah tersedia di pasar mulai bulan ini. Masing-masing dibanderol US$ 3.960 (seri 7700) dan US$ 6.160 (seri 9700).
Selain menyediakan produk, vendor Jepang ini menyediakan layanan purnajual serta fasilitas untuk memberikan informasi dan solusi mengenai printer-printer berformat besar tersebut kepada pelanggan, khususnya untuk segmen grafis dan fotografi. Fasilitas untuk memberikan informasi dan solusi itu bisa diperoleh pelanggan di Epson Prographic Lounge, yang juga telah diluncurkan pada awal bulan ini. l DIMAS