“Gempa bumi adalah bencana alam paling mematikan dan masih menjadi ancaman serius bagi jutaan manusia di dunia,” kata Magareta Wahlstrom, utusan khusus Sekretaris Umum PBB di bidang reduksi risiko bencana.
Wahlstrom mengingatkan kalau 8 dari 10 kota besar di dunia ini terletak di atas patahan gempa. Mereka termasuk Tokyo, Meksiko City dan Mumbai. “Risiko seismik adalah risiko permanen dan tidak bioleh diabaikan,” ujarnya sambil menunjuk pelajaran dari Haiti ketika gempa sekuat 7 skala Magnitudo 12 Januari lalu diduga telah menyebabkan korban tewas hingga 200 ribu orang.
Total, Pusat untuk Riset Epidemiologi Bencana (CRED) menyatakan ada 3852 bencana terjadi sepanjang 2000-2009, atau meningkat dua kali lipat dari dekade sebelumnya, yang menyebabkan lebih dari 780 ribu orang tewas. Asia disebutkan yang paling parah sebagai korbannya dengan 85 persen kematian terjadi di benua ini.
Bencana paling mematikan sepanjang dekade lalu adalah tsunami 2004. Satu bencana tunggal itu mampu merenggut lebih dari 220 ribu nyawa manusia di sepanjang pesisir samudera Hindia, termasuk Aceh. Sebagai pembanding, Siklon Nargis yang menyapu Burma pada 2008 menimbulkan jumlah korban tewas 138 ribu orang dan gelombang panas di Eropa bertanggung jawab untuk kematian 72 ribu warga disana.
Profesor Debarati Guha-Sapir, Direktur CRED, menyatakan bencana alam tidak bisa ditolak. Namun, ia mengingatkan, faktor urbanisasi, perencanaan kota dan penggundulan hutan bisa membuat perbedaan dalam dampak yang dihadapi.
(BBC)