Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ular Raksasa Pelahap Buaya

image-gnews
.
.
Iklan
titanoboaTEMPO Interaktif, Florida - Ular terbesar di dunia ternyata mengonsumsi buaya, atau setidaknya nenek moyang reptil tersebut. Menu makanan ular raksasa purba itu terungkap oleh sejumlah ilmuwan yang menemukan fosil buaya purba berusia 60 juta tahun, yang telah dideskripsi sebagai spesies baru, di sebelah utara Kolombia, Amerika Selatan.

Situs ditemukan fosil Crocodyliforms, kerabat jauh buaya modern yang telah punah, adalah salah satu tambang batubara terbuka terbesar di dunia. Selain fosil buaya purba, para ilmuwan juga menggali kerangka ular raksasa Titanoboa, mirip dengan ular boa constrictor, yang panjangnya mencapai 14 meter. “Kami mulai meneliti fauna yang kami peroleh dari sana,” kata peneliti utama studi itu, Alex Hastings dari Florida Museum of Natural History.

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Vertebrate Paleontology itu, para ilmuwan menyatakan bahwa tengkorak dan spesimen lain dari spesies yang baru ditemukan itu, Cerrejonisuchus improcerus, berukuran sekitar 2 meter, sehingga membuat buaya itu menjadi sasaran empuk bagi Titanoboa. “Jelas fosil baru ini adalah bagian dari rantai makanan, baik sebagai predator maupun mangsa,” kata Jonathan Bloch, pakar paleontologi vertebrata dan kurator di Florida Museum. “Ular raksasa diketahui juga memangsa buaya, sehingga tak berlebihan untuk menduga Cerrejonisuchus juga telah menjadi makanan sehari-hari bagi Titanoboa. Fosil keduanya juga kerap ditemukan berdampingan.”

Ular anaconda di Amazon dilaporkan juga mengonsumsi caiman, reptil yang masih satu famili dengan buaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Spesies baru buaya yang baru ditemukan itu adalah angota terkecil Dyrosauridae, famili crocodyliforms yang telah punah. Dyrosaurids biasanya tumbuh hingga 5,5 meter dan memiliki moncong panjang untuk melahap ikan. Namun spesies baru ini memiliki moncong yang jauh lebih pendek, mengindikasikan menu makanan yang lebih umum seperti katak, kadal, ular kecil dan mamalia. “Tampaknya Cerrejonisuchus berhasil mencari sumber makanan yang tak beguna bagi crocodyliforms lain yang lebih besar,” kata Hastings.

TJANDRA | LIVESCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

27 November 2022

Kerangka fosil  T. rex  di Hong Kong.  Foto: Christie's Images Ltd.
Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

Kerangka T. rex yang batal dilelang untuk rencana penjualan pertama di Asia itu awalnya ditarget mendulang penjualan Rp 392 miliar.


Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

10 Juli 2022

Ilustrasi berdasarkan rekonstruksi fosil tengkorak dinosaurus Meraxes yang ditemukan di Argentina. Bentuknya mengingatkan pada makhluk mitos di Eropa yakni gargoyle. (via REUTERS/JORGE A. GONZALEZ)
Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

Dinosaurus ini menunjukkan ada pengurangan jumlah jari dari Abelisaurus memiliki empat jari, sementara tyrannosaurus dua.


2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

26 Februari 2022

Ilustrasi Dinosaurus Frankenstein. Kredit: CNN
2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

Dinosaurus diperkirakan telah hidup di Bumi selama 160 juta tahun. Hewan purbakala itu dinyatakan punah sejak 66 juta tahun silam


Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

12 Januari 2022

Fosil naga laut raksasa berusia 180 juta tahun ditemukan di Inggris. (Anglian Water)
Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

Behemoth adalah fosil terbesar dan terlengkap dari jenisnya yang pernah ditemukan di Inggris.


Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.


Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Fosil kaki gajah temuan di Pulau Sirtwo Waduk Saguling. (Dok.Tim Paleontologi)
Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan.


Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

20 September 2021

Band Gojira. Instagram/Gojiraofficial
Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

Nama grup band metal Gojiro, diabadikan sebagai sebutan fosil yang ditemukan di Prancis, Luksemburg, dan Austria.


Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

16 Agustus 2021

dinosaurus paruh bebek Ajnabi odysseus. sci-news.com/Raul Martin
Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

Sekitar 66 juta tahun lalu, asteroid selebar 12 kilometer menabrak semenanjung Yucatan, memulai musim dingin yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.


Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

15 Agustus 2021

Fosil Pulchritudo attenboroughi (kiri). Hasil rekonstuksi digital (kanan). Kredit: Denver Museum of Nature and Science
Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

Desain indah pada elytra kumbang kuno itu mendorong para peneliti untuk menamakannya Pulchritudo attenboroughi.