TEMPO Interaktif, Melbourne - Bisa mengenali wajah seseorang sebenarnya bukan urusan lebah yang setiap hari terbang untuk mencari bunga dan mengisap madunya. Namun, dalam sebuah riset yang dilakukan Adrian Dyer dari Monash University pada 2005 menunjukkan bahwa serangga itu dapat mengasosiasikan foto seseorang dengan camilan manis.
Benarkah lebah dapat mengenali wajah orang? Martin Giurfa dari Université de Toulouse, Prancis, menduga lebah tidak pernah belajar mengenali orang. "Karena dihadiahi setetes gula ketika memilih foto manusia, apa yang mereka lihat sesungguhnya adalah bunga yang aneh," ujarnya. "Pertanyaan pentingnya adalah strategi apa yang mereka gunakan untuk membedakan wajah."
Penasaran dengan kemungkinan lebah dapat mempelajari konfigurasi relatif fitur pada sebuah wajah, Giurfa menghubungi Dyer. Dia mengusulkan agar mereka melakukan pengujian secara sistematis untuk mengetahui fitur mana yang digunakan lebah agar bisa kembali ke foto wajah Dyer.
Temuan bahwa lebah dapat belajar mengenali konfigurasi fitur wajah manusia itu dipublikasikan dalam Journal of Experimental Biology, akhir Januari lalu. Dalam risetnya, tim itu mengetes apakah lebah dapat belajar membedakan gambar mirip wajah sederhana, semisal dua titik untuk mata, garis vertikal untuk hidung, dan garis horizontal yang lebih panjang untuk mulut.
Mereka melatih lebah untuk membedakan wajah yang seluruh fiturnya berdekatan dan gambar yang fiturnya tersebar. Lebah dilatih mendatangi salah satu wajah dengan hadiah cairan gula untuk menguji apakah binatang itu mengenali pola dengan menyetop hadiah. Terbukti serangga itu kembali ke wajah yang sama.
Ketika lebah itu disodori wajah manusia yang letak mata, hidung, dan mulutnya telah diubah posisinya, mereka tak lagi mengenalinya dan menganggapnya sebagai pola tak dikenal. Tes itu membuktikan lebah dapat mengenali pola mirip wajah, tapi itu tidak berarti mereka bisa belajar mengenali orang tertentu. Mereka mempelajari konfigurasi relatif fitur yang menyusun pola mirip wajah dan menggunakan strategi itu untuk mempelajari dan mengenali obyek berbeda di lingkungannya.
TJANDRA | SCIENCEDAILY