TEMPO Interaktif, Jakarta - Joy Wahjudi, Direktur Komersial PT XL Axiata Tbk., mengatakan meski operator jor-joran menawarkan tarif murah dia yakin tak ada yang mau merugi. Dia menilai tawaran program-program promosi yang beredar saat ini masih berkategori sehat.
"Logika saya, tidak ada operator yang mau rugi. Persaingan menjadi tidak sehat kalau promosi itu under cost," kata Joy, di sela-sela pemberian penghargaan untuk Top Outlet dan agen XL di Jakarta pada hari ini.
Sebelumnya tersiar kabar Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia mulai mencermati program-program promosi seluler di Indonesia. Promosi yang mendapat perhatian penuh adalah soal pesan pendek (SMS) gratis ke semua operator (off-net) yang dianggap memberatkan jaringan operator lain.
XL sendiri, kata Joy, sudah menghentikan program SMS gratis sejak 31 Januari lalu. Menurut Joy, meskipun kesannya gratis, sebetulnya SMS semacam itu tetap berbayar. Ia mengungkapkan nilainya adalah Rp 20 per SMS. "Yang gratis itu on-net," ujarnya.
Sementara itu, pada hari ini XL memberi hadiah bagi outlet dan agen yang berprestasi sepanjang 2009. Perusahaan itu mendapati 26 ribu outlet, dari sekitar 250 ribu outlet XL, yang berprestasi mendongkrak pendistribusian produk-produk XL. Selain itu, terdapat 9.000 agen yang sama berprestasinya.
Dari keseluruhannya, XL kemudian menjaring 49 outlet yang berhak masing-masing atas satu unit sepeda motor, 383 outlet untuk hadiah televisi LCD, dan 495 outlet untuk handphone.
Adapun agen dipilih 88 orang yang berhak atas sepeda motor dan 236 orang yang memenangkan handphone. "Outlet ini adalah pilar bagi bisnis yang memberi kontribusi terbesar dalam bisnis XL," kata Joy. "Tidak mungkin XL sebesar ini tanpa mereka, oleh sebab itu kami beri apresiasi."
Menurut dia, semakin besar jumlah outlet memang tidak terkait betul dengan nilai ARPU (rata-rata pendapatan per pengguna layanan XL). Tapi bertambahnya outlet berarti bertambah pula orang yang mengisi ulang pulsa dan demikian bertambah pula pendapatan XL.
DEDDY SINAGA