Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Gempa ITB Raih Toray Award 2009

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Profesor Sri Widiyantoro, ahli seismologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), terpilih sebagai pemenang Science and Technology Award 2009 dari Indonesia Toray Science Foundation. Widiyantoro telah mengembangkan teknik pencitraan tomografi yang canggih dengan memanfaatkan data gempa bumi untuk mengungkap struktur zona subduksi di dunia, khususnya Indonesia, secara terperinci.

Dalam acara tersebut, Widiyantoro mengusulkan karya ilmiah berjudul Pencitraan Tomografi Gempa Bumi untuk Struktur Zona Subduksi di Indonesia dan Dunia. "Widiyantoro telah diakui di dunia internasional sebagai salah satu pakar terkemuka dalam lingkungan ilmu geofisika karena sumbangannya dalam pemodelan seismologi bumi," kata Suwarto Martosudirjo, Ketua Komite Seleksi Program Penghargaan Iptek, di Jakarta, Kamis (11/02/2010).

Dosen Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB itu berhasil menyisihkan 19 nomine lain. Terobosan ilmiah bagi kemajuan dunia ilmu pengetahuan serta pengakuan dari lingkungan ilmu secara nasional dan internasional menjadi salah satu pertimbangan dalam proses seleksi.

Karya ilmiah Widiyantoro tentang model global pertama yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature telah memberi solusi penting tentang skala konveksi mantel bumi yang sebelumnya menjadi perdebatan panjang di kalangan ahli kebumian dunia. Publikasi tersebut adalah salah satu karya ilmiah bidang ilmu kebumian yang paling sering dirujuk dalam dua dasawarsa terakhir. Karya ilmiah tentang struktur terperinci dan dinamika penunjaman litosfer samudra di bawah busur Sunda juga telah diterbitkan dalam jurnal Science.

Pencitraan tomografi yang ditekuni Widiyantoro sebenarnya hampir sama dengan teknologi pemindaian CT-scan yang dilakukan di bidang medis. "Bumi bisa dipindai juga," kata Widiyantoro. "Sebenarnya bisa menggunakan sinar-X, tapi saya memanfaatkan gelombang gempa, yaitu gelombang seismik, yang menjalar ketika gempa terjadi, untuk mencitrakan isi bumi."

Salah satu pemindaian isi perut bumi dilakukannya di sepanjang busur Sunda, yakni dari Sumatera, Jawa, sampai Timor, pada 1996. Dia tertarik terhadap busur Sunda karena sejarah gempa dengan magnitudo 9 terjadi di Sumatera. "Tempat lain di Indonesia belum pernah tercatat," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan hasil pencitraan tomografi itu, Widiyantoro telah mengetahui potensi bahaya gempa di sepanjang busur Sunda, sebelum gempa Sumatera terjadi. "Sebelum 2004, gempa besar terakhir terjadi pada 1833 di dekat Sumatera Barat, yang diperkirakan bermagnitudo 9," katanya. Dengan periode ulang 200 tahun, banyak ahli gempa yang membahas kemungkinan datangnya gempa besar di Sumatera sejak 2000."

Namun, dia mengingatkan, daerah rawan terjadinya gempa bukan hanya di busur Sunda, melainkan di busur Banda, daerah tumbukan Sangihe dengan Halmahera di Indonesia Timur itu, termasuk Papua, dekat Sorong dan Biak. "Memang tak ada satu ahli pun di dunia yang bisa memastikan datangnya gempa itu kapan, tapi potensinya kita kenali," ujarnya. "Meski gempa besar bermagnitudo 9 yang terekam baru di Sumatera, di tempat lain juga harus diwaspadai karena semua wilayah di Indonesia harus diwaspadai."

Selain mengenali potensi gempa, pencitraan tomografi juga bisa dimanfaatkan untuk eksplorasi perminyakan. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengenali jenis batuan di suatu area dalam rencana pembangunan kereta bawah tanah, terowongan, atau melacak fondasi yang telah tertutup sedimen.

l TJANDRA DEWI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

10 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?


Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

11 hari lalu

Akashi Kaikyo Bridge mempunyai Ketinggian 298,3M, berada di atas Selat Akashi dan menghubungkan kota Kobe di Pulau Honshu sampai Iwaya di Pulau Awaji. Jembatan ini adalah jembatan terpanjang di dunia kategori jembatan gantung, dengan rentang pusat 1.991 meter. panoramio.com
Menilik Jembatan Gantung Akashi Kaikyo di Jepang yang Beroperasi Sejak 26 Tahun Silam

Genap berusia 26 tahun, inilah fakta-fakta jembatan gantung cantik Akashi Kaikyo di Jepang, termasuk tahan gempa bumi hingga 8,5 SR.


Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

13 hari lalu

Guishan Island yang runtuh sebagian setelah gempa Taiwan pada Rabu, 3 April 2024(necoast-nsa.gov.tw)
Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

Wisatawan yang mengunjungi pulau berbentuk penyu di Taiwan ini biasanya mengikuti tur mengamati paus dari April hingga Oktober.


Pulau Jawa Dikepung Sesar Aktif, Berpotensi Gempa

14 hari lalu

Sebaran aktivitas gempa di Pulau Jawa selama 2019-2020. BMKG mencatat wilayah Jawa Barat paling aktif dengan sumber gempa dari zona megathrust maupun sesar. (ANTARA/HO.BMKG)
Pulau Jawa Dikepung Sesar Aktif, Berpotensi Gempa

Ditemukan 75 titik sesar aktif di sepanjang Pulau Jawa. Total sesar aktif di Indonesia mencapai 400.


Info Terkini Gempa Kembali Guncang Laut Jawa M5,2, BMKG Catat 450 Lebih Gempa Susulan

15 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Kembali Guncang Laut Jawa M5,2, BMKG Catat 450 Lebih Gempa Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa


Cerita WNI Saat Gempa Mengguncang Taiwan: Syok, Seperti Sedang di Atas Kapal

15 hari lalu

Kondisi di dalam sebuah unit apartemen yang porak-poranda akibat guncangan gempa di New Taipei City, Taiwan, 3 April 2024. REUTERS/Fabian Hamacher
Cerita WNI Saat Gempa Mengguncang Taiwan: Syok, Seperti Sedang di Atas Kapal

Gempa Taiwan dirasakan dampaknya hingga ke Jepang dan Filipina. Seorang WNI yang tinggal di Taiwan menceritakan saat gempa mengguncang.


Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

15 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.


Jepang Diguncang Gempa 7,5 Magnitudo, Peringatan Tsunami Berbunyi

15 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Jepang Diguncang Gempa 7,5 Magnitudo, Peringatan Tsunami Berbunyi

Gempa bumi dahsyat mengguncang Okinawa di Jepang. Peringatan tsunami berbunyi meminta warga Okinawa mengungsi.


Gempa M5,2 di Laut Guncang Halmahera Barat, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Maluku

19 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M5,2 di Laut Guncang Halmahera Barat, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Maluku

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam kerak bumi.


Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

21 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.