TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah hampir setengah tahun tak terdengar kabarnya, HTC menggelegar kembali. Di Jakarta kemarin, perusahaan ini meluncurkan enam ponsel anyar untuk pasar Indonesia.
Salah satunya adalah HTC Hero. Ini adalah ponsel pintar berbasis sistem operasi Android yang sudah lama dinantikan kehadirannya di Indonesia. Pasalnya, secara global ia sebetulnya sudah diluncurkan sejak tahun lalu.
Sayang, Agus Sugiarto, Country Manager HTC Indonesia, enggan berkomentar lebih jauh soal keterlambatan peluncuran tersebut di Indonesia. Padahal ada kabar yang beredar bahwa ini terkait dengan persoalan hukum yang sedang membelit perusahaan itu. Tentang masalah ini, Agus memilih bungkam.
Hero adalah ponsel Android kedua yang diluncurkan HTC untuk pasar Indonesia setelah Magic, yang meluncur dengan operator Telkomsel pada pertengahan tahun lalu. Hero menawarkan teknologi yang jauh lebih maju ketimbang pendahulunya.
Untuk sistem operasi, Android yang ditanamkan di dalamnya sudah versi 1.5. Pada Maret atau April mendatang, kabarnya versi 2.0 akan masuk dan pengguna versi lama bisa melakukan upgrade secara gratis.
Selaku ponsel Android, Hero sudah terkoneksi langsung dengan Android Market, toko aplikasi milik perusahaan tersebut. “Ini yang akan membuatnya jauh lebih menarik dan membuat Android booming di sini,” kata Agus.
Untuk ponsel ini, HTC juga menyertakan antarmuka baru bernama HTC Sense yang merupakan kelanjutan dari TouchFlo pada ponsel HTC lain. Dengan antarmuka ini, pengguna akan merasakan tampilan menu yang lebih berwarna dan animatif yang mendekati realistik. Cuaca buruk misalnya digambarkan secara nyata dalam bentuk kilatan petir maupun rintik-rintik hujan.
Sebagaimana Magic, Hero akan dipasarkan Indonesia melalui kerjasama bundling dengan operator. Namun operator tersebut belum bisa dipastikan namanya. "Nanti juga ada operator yang akan meluncurkannya, tidak lama lagi," kata Agus. Hero ini akan dilepas ke pasar Indonesia dengan harga Rp 5.250.000.
DEDDY SINAGA