TEMPO Interaktif, Clemson - Para ilmuwan Clemson University telah mengembangkan alternatif pengetikan pesan singkat di telepon seluler secara hands-free. Teknologi baru ini akan meminimalisasi kecelakaan lalu lintas akibat pengemudi sibuk mengetik pesan pendek di ponselnya sambil mengemudikan mobil.
“Jika anda tak bisa mencegah orang melakukannya, buatlah itu lebih aman,” kata Juan Gilbert, dosen dan kepala divisi komputasi manusia di School of Computing, Clemson University, South Carolina, Amerika Serikat.
Dia mengatakan meski mengetik SMS dilarang ketika sedang mengemudikan kendaraan, orang tetap melakukannya. Sulit bagi polisi untuk menegakkan peraturan itu kecuali mereka bisa menangkap basah orang itu. Gilbert mengatakan bukti betapa berbahayanya mengetik SMS sambil mengemudi hanya mencuat setelah kecelakaan terjadi.
Tim Gilbert mengembangkan sebuah aplikasi, yang disebut VoiceTEXT. Aplikasi ini memungkinkan pengendara mobil membuat pesan teks cukup dengan mengucapkannya sehingga bisa tetap mengawasi jalanan di depannya. Para pengemudi bisa menggunakan VoiceTEXT dengan menyalakan bluetooth ponsel mereka dan menghubungkannya ke mobil.
“Lewat sistem speaker kendaraan atau lewat headset bluetooth, si pengemudi dapat menggunakan perintah suara yang dapat mengirimkan SMS,” kata Gilbert. “Sehingga anda bisa berbicara pada ponsel anda dan memerintahkannya untuk mengirimkan pesan pada individu tertentu. Ponsel penerima akan mengenali suara itu sebagai SMS dan orang yang dituju dapat meresponsnya.”
Gilbert dan timnya melakukan survei penggunaan VoiceTEXT di http://www.surveymonkey.com/s/DC6S5X7. Survei itu berisi video demonstrasi VoiceTEXT, yang diikuti oleh tiga pertanyaan pilihan ganda serta ruang untuk berkomentar.
National Highway Transportation Safety Administration melaporkan 80 persen tabrakan dan 65 persen kasus nyaris tabrakan terjadi karena perhatian pengemudi terganggu. Ponsel adalah salah satu alasan mengapa perhatian sang pengemudi beralih dari halanan, kata lembaga itu.
TJANDRA | SCIENCEDAILY