Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Rokok Tangan Ketiga Picu Kanker

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Berkeley - Kebijakan menempatkan para perokok di sebuah ruangan terpisah dari orang lain ternyata belum cukup menghalau bahaya asap rokok. Sebuah riset yang dilakukan ilmuwan di Lawrence Berkeley National Laboratory, California, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa residu asap tembakau yang melekat pada pakaian, rambut, kulit, dinding, serta permukaan barang lainnya dapat bereaksi dengan zat kimia yang biasa terdapat udara ruangan. Reaksi itu menghasilkan karsinogen atau zat pemicu kanker.

"Temuan baru ini mengungkap bahwa polutan yang umum ditemukan dalam ruangan tertutup dapat bereaksi dengan nikotin dan membentuk karsinogen di dalam rumah kita," kata Lara Gundel, salah satu peneliti studi, yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, pekan lalu.

Anak-anak adalah korban paling rentan terhadap paparan rokok tangan ketiga itu. Demikian dikatakan Hugo Destaillats, spesialis polusi indoor di Lawrence Berkeley Laboratory. Dalam studi itu, mereka menemukan sejumlah zat kimia dalam truk seorang perokok yang mengisap setidaknya setengah bungkus sehari, termasuk zat karsinogen yang disebut NNK. Zat karsinogen itu dihasilkan ketika nikotin dari asap tembakau bereaksi dengan asam nitrit di udara.

Untuk menguji teori itu, Gundel dan Destaillats membubuhkan nikotin atau asap tembakau ke selembar kertas dan mengeksposnya dengan asam nitrit. Baik nikotin maupun asap menghasilkan zat kimia yang sama dengan yang ditemukan dalam kabin kendaraan perokok tersebut. "Nikotin dapat bertahan dalam permukaan ruang tertutup selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan beberapa bulan," kata Destaillats. Anak-anak yang kerap bermain di lantai dapat menyerap senyawa beracun itu melalui kulitnya.

Potensi gangguan kesehatan yang disebabkan "rokok tangan ketiga" itu mulai menarik perhatian para ilmuwan sejak beberapa tahun lalu. Istilah "rokok tangan ketiga" itu merujuk pada lapisan tipis substansi beracun dari asap tembakau yang menempel di permukaan benda di seluruh ruangan lama setelah rokok dimatikan.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa asam nitrit (HNO2), polutan udara dalam ruangan yang terbentuk oleh peralatan rumah tangga yang menggunakan gas, mesin kendaraan, dan asap tembakau, bereaksi dengan nikotin yang melekat di permukaan. "Kami ingin membuat orang menyadari adanya potensi bahaya rokok tangan ketiga yang belum diketahui sebelumnya," kata Gundel, yang bekerja di laboratorium Departemen Lingkungan Dalam Ruangan Tertutup.

Istilah rokok tangan ketiga atau thirdhand smoke itu pertama kali muncul dalam sebuah studi di jurnal Pediatrics pada 2009. Studi itu menemukan bahwa 65 persen nonperokok menganggap residu tembakau yang ditemukan pada furnitur, tirai, karpet, dan debu, bahkan pada kulit serta pakaian, dapat membahayakan anak-anak dan bayi. Hanya 43 persen dari perokok yang menganggap residu dari asap yang mereka hasilkan dapat menyebabkan risiko kesehatan.

Studi tersebut difokuskan pada riset sebelumnya yang menganalisis potensi bahaya pada anak dan balita yang mengisap atau menghirup salah satu dari 250 substansi beracun yang ditemukan dalam asap tembakau, semisal timbal. Para ilmuwan juga menemukan bahwa banyak anak-anak yang terdeteksi memiliki kadar cotinine--sejenis zat kimia yang terbentuk oleh paparan nikotin-dalam darahnya.

Bahaya rokok tangan ketiga tak sampai di situ. Para ilmuwan laboratorium Berkeley juga menemukan bahwa, ketika asam nitrit di udara indoor bereaksi dengan nikotin, terciptalah nitrosamin spesifik tembakau (TSNAs).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tembakau yang belum terbakar dan asap tembakau juga mengandung TSNAs. Pada 1989, zat itu didaftarkan sebagai salah satu karsinogen yang ditemukan dalam tembakau.

Lewat eksperimen terbaru yang dilakukan Gundel dan timnya, mereka menemukan seberapa banyak TSNAs yang dihasilkan ketika nikotin bereaksi dengan asam nitrit. Setelah membubuhi permukaan berbagai benda dengan asap tembakau, para ilmuwan laboratorium Berkeley menemukan bahwa kadar TSNAs meningkat 10 kali lipat setelah terpapar asam nitrit.

Potensi terpapar TSNAs itu tak bisa dihindari dengan meminta orang merokok di luar ruangan, karena nikotin dari asap rokok melekat pada pakaian dan kulit, sehingga ikut masuk kembali ke ruangan. Membuka jendela lebar-lebar atau menggunakan exhaust fan juga tak banyak membantu, mengingat nikotin adalah molekul lengket yang mudah melekat ke segala permukaan.

Sebagai langkah pencegahan, Gundel memberi saran agar mengganti perabot dan tirai yang terpapar nikotin. Dia juga mendukung disediakannya ruang-ruang publik yang 100 persen bebas rokok, termasuk kendaraan umum. Dia menambahkan, merokok di dalam kendaraan juga meninggalkan nikotin yang melekat di seluruh permukaan.

Para ilmuwan Berkeley berencana melanjutkan studi mereka tentang rokok tangan ketiga yang disponsori oleh Program Riset Penyakit Terkait Rokok University of California itu. Mereka akan meneliti berapa lama TSNAs dapat melekat di permukaan berbagai benda, serta mencari biomarker yang dapat diandalkan untuk mempelajari penyerapan TSNAs ke dalam tubuh.

L TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY | LBL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

12 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

15 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

26 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

30 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

41 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.


Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

41 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

45 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

47 hari lalu

Kapolres Madiun AKBP Muhammad Ridwan menggelar konferensi pers kasus perampokan mobil boks muatan rokok di Mapolres Madiun, Sabtu, 2 Maret 2024). ANTARA/HO-Humas Polres Madiun
Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,


KLHK: Perlu Ada Mekanisme Pertanggungjawaban Produsen Rokok atas Sampahnya

51 hari lalu

Anggota FAD Denpasar saat mengumpulkan puntung rokok dalam botol di Denpasar, Bali, Selasa, 25 April 2023. ANTARA/HO-FAD Denpasar
KLHK: Perlu Ada Mekanisme Pertanggungjawaban Produsen Rokok atas Sampahnya

KLHK menilai perlu ada mekanisme tanggungjawab dari produsen rokok atas sampah yang dihasilkannya. Sampah puntung rokok bisa sampai 107.333 ton.


Sampah Puntung Rokok Indonesia Ditaksir Sekitar 107.333 Ton

58 hari lalu

Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia menggelar aksi di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023. Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia melakukan aksi plogging yaitu aksi clean up cigarette buts atau memungut sampah puntung rokok. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sampah Puntung Rokok Indonesia Ditaksir Sekitar 107.333 Ton

Konsumsi tembakau di Indonesia mencapai 322 miliar batang pada 2020 dan berpotensi menghasilkan sekitar 107.333 sampah puntung rokok.