Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menggoreng Daging, Meningkatkan Risiko Kanker

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Lyon - Para ibu rumah tangga harus hati-hati. Menggoreng daging di atas kompor gas ternyata jauh lebih berbahaya bagi kesehatan dibandingkan menggunakan kompor listrik, karena jenis asap yang dihasilkannya. Hasil riset tentang bahaya asap penggorengan itu telah dipublikasikan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine.

Tak hanya ibu rumah tangga, para juru masak profesional juga menghadapi risiko tersebut. Belum lama ini, asap yang dihasilkan selama menggoreng masakan dalam temperatur tinggi diklasifikasikan sebagai “mungkin karsinogenik” oleh International Agency for Research on Cancer (IARC), Lyon, Prancis.

Asap yang timbul ketika makanan dimasak terbukti mengandung beberapa macam zat yang berpotensi berbahaya seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), amina heterosiklik, dan aldehida yang lebih tinggi dan berpotensi memicu mutasi, termasuk partikel superhalus. Asap berbahaya itu muncul entah anda menggoreng daging dengan minyak nabati seperti minyak safflower, minyak kacang kedelai, dan minyak biji rapeseed, atau minyak babi.

Namun belum jelas apakah sumber energi atau tipe lemak yang digunakan untuk memasak punya dampak terhadap kandungan asap.

Tim riset mensimulasikan kondisi yang ditemukan dalam dapur restoran Eropa Barat, menggoreng 17 potong steak, masing-masing 400 gram, selama 15 menit. Mereka menggunakan margarin atau dua merek minyak kacang kedelai untuk memasak steak di atas kompor gas maupun listrik. Margarin mengandung campuran minyak kedelai, rapeseed, minyak sawit dan kelapa, juga vitamin A dan D, tapi tak mengandung lemak hidrogenasi.

Mereka menghitung jumlah PAH, aldehida, dan total partikulat yang diproduksi dalam zona pernafasan sekitar dapur. Napthalene – zat kimia terlarang yang terdapat dalam kapur barus tradisional – adalah satu-satunya PAH yang terdeteksi, berkisar antara 0,15 hingga 0,27 ug/m3 udara dalam 16 dari 17 contoh daging. Kadar tertinggi zat berbahaya itu diproduksi ketika menggoreng daging dengan margarin di atas kompor gas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Level aldehida yang lebih tinggi dihasilkan dalam proses penggorengan semua daging, sedangkan aldehida mutagenik diproduksi sebagain besar sampel itu. Level zat tersebut bervariasi mulai dari tak terdeteksi hingga 61,80 ug/m3 udara, tapi kadar tertingginya ditemukan ketika menggoreng menggunakan kompor gas, tanpa memandang jenis lemak yang digunakan.

Jumlah partikel superhalus tertinggi dihasilkan ketika menggoreng menggunakan kompor gas daripada kompor listrik. Ukuran partikel yang dihasilkan dengan kompor gas adalah 40 hingga 60 nanometer. Memasak dengan kompor listrik menghasilkan partikel halus 80 sampai 100 nanometer. Partikel yang jauh lebih halus lebih mudah terserap ke dalam paru-paru.

TJANDRA | SCIENCEDAILY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.