TEMPO Interaktif, Bogor - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) menandatangani naskah kesepakatan bersama dalam bidang teknologi dirgantara, Selasa (23/2), di gedung Rektorat Andi Hakim Nasution di Kampus Dramaga IPB. Penandatanganan dilakukan Kepala Lapan Adi Sadewo dan Rektor IPB Herry Suhariyanto.
Kepala Pusat Teknologi Elektronika Dirgantara Toto Marnanto Kadri menjelaskan, program kerja sama Lapan dan IPB meliputi rancang bangun serta pembangunan dan pengoperasian satelit Lapan-IPB. "Satelit ini bertujuan untuk menunjang program ketahanan pangan nasional," kata Toto.
Ia menerangkan, satelit Lapan-IPB merupakan satelit penginderaan jarak jauh. "Satelit ini bermuatan misi pencitra multispecktral yang dirancang bangun untuk didedikasikan bagi pemantauan pertanian di Indonesia," ujar Toto.
Saat ini, lanjut dia, Lapan dan IPB sedang melaksanakan studi untuk menetapkan spesifikasi sensor muatan satelit dan bus satelit. Sensor dan bus satelit tersebut dirancang bangun dan dirakit sendiri di dalam negeri.
Satelit tersebut diharapkan akan selesai dibangun dan siap diluncurkan dalam waktu tiga atau empat tahun. "Nantinya satelit ini akan ditempatkan pada orbit Sun synchronous Low Earth Orbit (SsO LEO) pada ketinggian sekitar 650 kilometer," ujar Toto.
Tugas Lapan dalam pembuatan satelit ini adalah pembangunan teknologi muatan misi satelit, bus satelit, dan operasi satelit. Sedangkan IPB bertugas menetapkan spesifikasi muatan misi satelit penginderaan jarak jauh dan pengelolaan pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk menopang program ketahanan pangan.
Lebih jauh Toto menjelaskan, selain pembangunan satelit, ruang lingkut kerja sama Lapan dan IPB mencakup penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan di bidang teknologi dirgantara, penginderaan jauh, sains atmosfer, iklim dan antariksa.
Diki Sudrajat