Selama ini, DFP merupakan layanan pengelolaan iklan online. Google mengakuisisi DoubleClick pada Maret 2008 dengan nilai US 3,1 miliar dolar.
Google merilis dua jenis DFP, untuk pengelola situs besar dan untuk situs menengah. Sebelum diakuisisi, layanan pengelola situs besar ini disebut DART for Publisher. Layanan ini diubah menjadi DFP. Sedangkan Google Ad Manager, untuk layanan menengah, kini diubah menjadi DFP small business.
Layanan ini digunakan untuk mengelola dan mengukur kinerja iklan bagi pengelola situs besar, seperti situs jejaring sosial dan komunitas online, hiburan, e commerce ataupun situs berita, menjadi proses yang sangat rumit. "Kemampuan mengelola ini berimbas pada uang yang mereka hasilkan dari situs mereka," demikian pernyataan resmi dalam Google Blog, Senin.
Misalnya,sebuah restoran cepat saji ingin memajang iklan burger sebelum tengah hari dan sorenya memasang iklan pizza. Atau sebuah perusahaan ingin menampilkan iklan statis bagi pembacanya di Australia dan iklan interaktif di ruang iklan yang sama. Layanan ini dklaim sebagai solusi untuk mengelola iklan macam itu.
Google menjanjikan perubahan atas DFP dibanding sebelum diakuisi. Misal, laporan yang lebih rinci dan prakiraan data untuk membantu pengelola situs memahami asal pendapatan iklan mereka dan iklan apa yang paling menghasilkan.
Perubahan lain, tentunya, dalam logo DFP ditambahi logo Google.
Menurut Google, ribuan pengelola situs besar menggunakan layanan ini untuk mengelola miliaran iklan setiap hari.
Nur Rochmi | googleblog | techcrunch