Nusantara Online adalah game yang dikembangkan oleh Sangkuriang Studio dan Telegraph Studio, dua perusahaan pengembang lokal. Ia mengambil setting kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia, lengkap dengan penggambaran karakter, pemandangan alam, tata masyarakat, arsitektur, sampai tata busananya.
Ini adalah game genre Massively Multiplayer Online Role-Playing Game (MMORPG). Artinya, ia bisa dimainkan secara massal melalui jaringan Internet.
Game ini sebetulnya sudah didesain dan dikembangkan sejak empat tahun lalu. Pada 2009 ia malah sudah diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, baru hari ini Nusantara Wahana meluncurkan versi yang bisa diakses publik.
Rupanya ada serangkaian persoalan yang membelit. Selain proses desain yang membutuhkan riset dan pengembangan, ternyata saat pengujian di Universitas Gunadarma, Jakarta, masih ditemukan bug dan error. "Versi ini jauh lebih baik," kata Sigit Widodo, Managing Director PT Nusantara Wahana kepada Tempo.
Rencananya versi Beta akan diluncurkan sebulan lagi. Nantinya, versi ini lebih baik lagi. Terutama pada dukungan spesifikasi komputer yang lebih rendah. Versi Alfa masih membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Misalnya prosesor minimal core ganda dengan kecepatan minimal 1,5 GHz. Memori yang diserapnya minimal 2GB dan VGA-nya minimal kompetibel dengan DirectX 9.0c.
Baca Juga:
Game ini sudah bisa diunduh secara gratis di www.nusol.web.id. Secara standar, artinya tanpa tambahan apa-apa, ia sudah bisa dimainkan. Namun, pemain bisa menambah aksesoris, pakaian, senjata, yang variatif secara berbayar. Nusantara Online menyediakan voucher untuk pembelian aksesoris tersebut.
Dari sinilah diharapkan Nusantara Online bisa mendatangkan keuntungan bagi pengembang dari penerbitnya. Maklum saja, selama empat tahun mereka telah menghabiskan Rp 4 miliar. "Kami tentu ingin balik (modal)," kata Sigit.
DEDDY SINAGA