Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Tolak Teori Darwinius Leluhur Manusia  

image-gnews
SCIENCEDAILY
SCIENCEDAILY
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Fosil, yang dinyatakan pada tahun lalu sebagai kemungkinan 'missing link' antara manusia dan awal primata, ternyata disebut sebagai nenek moyang lemur dan lori pada jaman modern. Dua artikel ini ditulis ilmuwan dari University of Texas di Austin, Duke University dan the University of Chicago.

Dalam artikel di Journal of Human Evolution, menyatakatan empat ilmuwan mempresentasikan bukti bahwa fosil berusia 47-juta tahun, Darwinius masillae bukanlah primata haplorhine seperti manusia, gorila atau monyet, sebagaimana hasil penelitian pada 2009.

Mereka dalam artikel yang ditulis pada journal PLoS ONE mengabaikan penelitian dua dekade lalu itu mengenai kemiripan fosil dengan strepsirrhine, kelompok primata jenis lemur dan lori. "Banyak garis bukti menunjukkan Darwinius tak terkait sama sekali dengan evolusi manusia," kata Chris Kirk, professor anthropologi The University of Texas di Austin. "Setiap tahun, ilmuwan mendiskripsikan fosil baru yang berkontribusi pada pemahaman kita mengenai evoluasi primat. Menariknya Darwinius adalah berdasarkan fakta bahwa ini hampir sempurna, ini memberitahu kita spesies fosil ini."

Penelitian ini juga dilakukan anthropolog Blythe Williams dan Richard Kay dari Duke and evolutionary biologist Callum Ross University of Chicago. Williams, Kay dan Kirk juga mengkolaborasi artikelnya dalam publikasi di the Proceedings of the National Academy of Sciences yang menjelaskan fosil dan anatominya membentuk anthropoid -- kelompok primata termasuk manusia, dan monyet.

Beberapa waktu lalu Darwinius dipublikasikan dalam sebuah buku, dalam chanel dokumen sejarah, dan ditampilkan di Museum Sejarah Alam Amerika. Michael Bloomberg, penemunya menyatakan fosil hampir lengkap ini primata betina berusia sembilan bulan dan telah ditemukan di Messel, Germany.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Antropolog lain sekptis dari kesimpulan tersebut. "Hanya karena lengkap dan ditampilkan dengan bagus, tak berarti langsung membuat ide kami," kata Williams. "Peneliti Darwinius mengabikan literatur tubuh." Pusat literatur evoluasi primata, termasuk haplorhine dan strepsirrhine menyatakan dua kelompok ini memisahkan diri sejak 70 juta tahun lalu.

Kelompok fossil Darwinius telah diketahui sejak 1800-an dan termasuk puluhan primata lain yang ditemukan dalam bentuk ribuan fosil di America Utara, Eropa, Asia dan Africa. "Tidak ada bukti bahwa Darwinius terkait dengan kehidupan haplorhine," kata Kirk. "Dan jika anda tak bisa membuat kasus, anda bisa melupakan Darwinius berkaitan dengan manusia atau anthropoid lain."

SCIENCEDAILY | PURW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia