TEMPO Interaktif, Cambridge - Lautan es diperkirakan pernah menutupi permukaan bumi hingga ke khatulistiwa ratusan juta tahun lampau. Kesimpulan studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Science akhir pekan lalu itu menambah bukti teori yang menyebutkan bahwa bumi pernah berbentuk seperti sebuah bola salju.
Temuan itu berimplikasi bagi evolusi dan keselamatan makhluk hidup di bumi ketika melewati zaman es yang dingin menggigit itu. Para pakar geologi menemukan bukti bahwa daerah tropis pernah tertutup oleh gletser ketika menguji batuan tropis purba yang kini ditemukan di barat laut Kanada yang terpencil. Lokasi batuan yang berubah itu terjadi karena permukaan bumi dan batuan di atasnya selalu bergerak, terdorong oleh gerakan bagian dalam bumi, sebuah proses yang disebut sebagai lempengan tektonik.
Batuan dari Yukon Territory, Kanada, itu memperlihatkan deposit gletser dan tanda proses glaciation lain, seperti batuan striated clast, serpihan yang dihanyutkan oleh es, dan deformasi sedimen lunak. Berdasarkan magnetisme dan komposisi batuan itu, para ilmuwan dapat memastikan bahwa pada 716,5 juta tahun lampau batuan itu berada di dalam laut di daerah tropis, sekitar 10 derajat garis lintang. Periode glaciation yang terjadi itu disebut Sturtian glaciation, satu dari dua zaman es terhebat yang pernah menguasai bumi.
"Ini pertama kalinya Sturtian glaciation terlihat pada garis lintang tropis, memberikan bukti langsung bahwa proses pembentukan gletser itu adalah peristiwa 'snowball Earth'," kata Francis Macdonald, ahli geologi Harvard University, yang menjadi pemimpin utama studi itu. "Data kami juga menunjukkan bahwa Sturtian glaciation berakhir setelah 5 juta tahun."
Temuan itu memancing munculnya pertanyaan soal bagaimana organisme hidup, terutama bentuk kehidupan yang lebih kompleks daripada mikroba, yang dapat menyelamatkan diri dari iklim yang sedemikian keras itu. Keberhasilan organisme itu yang tetap hidup menunjukkan bahwa sinar matahari dan air permukaan tetap tersedia di suatu lokasi di permukaan bumi--mungkin dalam ceruk air terbuka yang terbentuk pada lautan es dan menyediakan tempat berlindung bagi organisme itu.
"Catatan fosil menunjukkan bahwa seluruh kelompok eukaryot utama, terkecuali binatang, telah ada sebelum Sturtian glaciation," kata Macdonald. "Pertanyaan yang muncul adalah 'Apakah bola salju bumi itu ada, bagaimana organisme eukaryot selamat? Apakah bola salju bumi Sturtian merangsang evolusi dan asal usul binatang?'" (Eukaryot adalah organisme yang memiliki sel inti sejati dan jauh lebih kompleks daripada prokaryot).
Berdasarkan temuan itu, Macdonald menyatakan bahwa, dari sudut pandang evolusi, tekanan lingkungan yang sedemikian keras tak selalu buruk bagi kehidupan di atas bumi.
Para ilmuwan tak tahu pasti apa penyebab glaciation atau kapan itu berakhir, tapi Macdonald menyatakan bahwa angka 716,5 juta tahun itu hampir sama dengan masa terbentuknya akumulasi batuan beku di kerak bumi yang membentang sepanjang 1.500 kilometer, dari Alaska hingga Pulau Ellesmere di timur laut Kanada.
TJANDRA | LIVESCIENCE