TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertumbuhan populasi komunitas maya lewat jaring sosial bernama apapun yang difasilitasi oleh internet ternyata tidak seheboh yang diberitakan. Satu kumpulan data statistik soal kegiatan di jaring sosial twitter membuktikan bahwa pertumbuhan satu komunitas maya ditentukan oleh promosi dan liputan
Menurut data sebuah perusahaan keamanan infrastruktur teknologi informasi di Amerika, Barracuda Networks, dari 19 juta akun dalam jagad twitter (twitterverse) hanya sekitar 21 persen yang aktif.
Kriteria statistik yang digunakan Barracuda sebenarnya cukup longgar. Sebuah akun dikategorikan aktif bila diikuti (dipantau) minimal 10 akun lain dan mengikuti (memantau) minimal 10 akun lain, dan telah menyebar pesan sebanyak minimal 10 kali.
Rincian statistik berikutnya menunjukkan hal-hal yang makin menarik, yaitu misalnya; per Desember 2009 hanya ada 26 persen akun dalam twitter yang dipantau minimal 10 akun lain dan hanya ada 40 persen akun yang memantau minimal 10 akun lain.
Sisanya hanya memantau dan dipantau kurang dari 10 akun lain.
Bahkan Baracuda melaporkan sekitar 51 persen penggunanya ternyata hanya memantau kurang dari lima akun rekannya.
Soal kegiatan sebar-menyebar informasi, data itu menunjukkan ada 34 persen pemilik akun twitter yang tidak sekalipun berbagi informasi, alias mati suri. Sekitar 73 persen hanya berbagi informasi kurang dari 10 kali.
Artinya hampir semua informasi yang beredar di twitter disebar oleh seperempat dari total penggunanya.
Dari sisi pertambahan populasi, data itu mencatat bahwa pada awal 2008 pertumbuhan pengguna hanya 0.31 persen, tapi awal 2009 twitter “menjalar” sama cepatnya seperti kebakaran setelah liputan media soal twitter meningkat, lalu turun drastis dalam beberapa bulan terakhir.
MASHABLE | RONALD