Sebagaimana para pendahulunya, Ixus anyar itu tetap didesain dengan tubuh yang cantik dan mengkilap. "Gaya dan penampilan sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar," kata Merry Harun, Direktur Divisi Canon di PT Datascrip--distributor Canon di Indonesia.
Namun salah satu pembaruan yang penting adalah penggunaan prosesor gambar Digic 4 di dalamnya. Prosesor ini memungkinkan ketiga tipe kamera kompak itu memproses gambar secara lebih cepat.
Selain itu, tingkat noise-nya bisa diminimalisasi pada penggunaan ISO yang tinggi. Kombinasi Digic 4 dengan penyetabil gambar membuat perekaman obyek pada kondisi kurang cahaya masih mungkin menghasilkan foto yang tajam.
Pembaruan lain adalah kemampuannya dalam merekam video definisi tinggi dengan resolusi maksimal 1280 x 720 piksel. Sebagai tambahan, Ixus dijejali fitur Servo Autofocus atau Autoexposure, sehingga kamera bisa mengunci serta mengikuti obyek bergerak agar tetap berfokus dan pencahayaannya tepat. Tapi ini hanya berlaku untuk Ixus model 210 dan 130.
Canon juga memperbaiki kemampuan otomatis kamera-kamera itu. Perusahaan itu mendesain fitur bernama Smart Auto, yang memungkinkan kamera mendeteksi dan menganalisis kondisi pemotretan secara lebih cerdas.
Kamera akan melakukan segala penyesuaian (adjustment) agar menghasilkan jepretan yang baik. Pengguna pun cukup menekan tombol shutter.
Ixus 210 adalah kamera yang memiliki layar paling lebar ketimbang dua saudaranya yang lain. Kamera itu memiliki layar LCD selebar 3,2 inci dengan fitur Touch Autofocus. Pengguna cukup menyentuh wajah yang ingin ditampilkan secara lebih fokus di permukaan layar.
Kamera ini memiliki resolusi 14,1 megapiksel dan ISO sampai 6.400 untuk menjangkau kondisi pencahayaan yang sangat kurang. Selain itu, ada fitur Smart Shutter, yang berguna untuk memotret tanpa perlu menekan tombol. Kamera akan langsung memotret bila terdeteksi wajah, senyum, atau bahkan kedipan mata.
Adapun Ixus 130 memiliki fitur dan resolusi yang mirip Txus 210. Namun kamera yang satu ini lebih ramping. Ketebalannya hanya 17,8 milimeter dan berbobot 133 gram.
Ixus 105 adalah model yang lebih terjangkau harganya. Resolusinya 12,1 megapiksel dengan lensa wide-angle berkekuatan pembesaran optik empat kali. Layarnya hanya berukuran 2,7 inci.
Meski harga Ixus 105 lebih murah daripada saudaranya, di dalam kamera itu sudah tertanam fitur Low Light, seperti pada Ixus 210, yang berfungsi untuk memotret dalam kondisi yang pencahayaan kurang, serta Smart Auto.
Ixus 210 dibanderol Rp 3,8 juta, sedangkan Ixus 130 berharga Rp 3,3 juta. Adapun Ixus 105 dibanderol paling murah, Rp 2,3 juta.
DEDDY SINAGA