Pertama, pengembangan pembangkit binary cycle dengan kapasitas 1 MW melalui tahapan prototipe 2 KW dan pilot project 100 KW. Kedua, pengembangan pembangkit teknologi condensing turbine dengan kapasitas 2-5 MW.
Menurut Arya, BPPT telah merancang-bangun dan menguji prototipe pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) binary cycle dengan kapasitas 2 KW. Mereka menggunakan fluida hidrokarbon sebagai fluida kerjanya. Seluruh sistem dan komponen utama seperti turbin, evaporator, kondenser dan sistem kontrol dirancang dan dibuat sendiri oleh Tim Panas Bumi BPPT.
Potensi sumber daya panas bumi sebagai energi terbarukan di Indonesia sangat besar. Diperkirakan 40 persen potensi dunia atau 28.100 MW tersebar mengikuti jalur vulkanik di Sumatera, Jawa, Bali, NTT, Sulawesi dan Maluku. Sampai saat ini baru 1.189 MW (4,3%) yang dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.
Berdasarkan studi Kementrian Riset dan Teknologi bersama BPPT, pembangkit listrik tenaga diesel di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku Utara dapat disubstitusi dengan PLTP skala kecil. Pembangkit tenaga diesel di 4 provinsi itu menghasilkan 200 MW. Jika disubstitusi, potensi penghematan bahan bakar minyak sekitar 200.000 KL/tahun atau setara Rp 1 triliun/tahun.
UNTUNG WIDYANTO