Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teknologi Irit untuk Rumah Bekas Gempa

image-gnews
Seorang wanita berjalan di depan pusat perbelanjaan yang runtuh di Padang, Sumatra Barat, akibat gempa yang berkekuatan 7,6 SR melanda Sumatra Barat (30/9). Foto: REUTERS/Muhammad Fitrah/Singgalang
Seorang wanita berjalan di depan pusat perbelanjaan yang runtuh di Padang, Sumatra Barat, akibat gempa yang berkekuatan 7,6 SR melanda Sumatra Barat (30/9). Foto: REUTERS/Muhammad Fitrah/Singgalang
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Rumah itu dibiarkan kosong. Tembok depannya retak. Atap sengnya berantakan. Dinding di satu kamarnya pun roboh. Sang pemilik, Yulizar, 55 tahun, akhirnya memilih tinggal di gubuk enam meter persegi persis di depan rumah. Di pondok kayu dikelilingi seng itulah, Yulizar tidur berdesak-desakan bersama empat anak, satu menantu, dan satu cucu.

Gempa berkekuatan 7,9 pada skala Richter yang menggoyang sebagian kawasan Sumatera Barat pada 30 September 2009 itu telah mengoyak rumah Yulizar di kawasan Jalan Balai Baru, Kurtanji, Padang. Ia lalu membangun gubuk seadanya dari kayu dan seng di depan rumahnya. Pakaian, kasur, alat masak, dan televisi diboyongnya ke gubuk. "Saya tak berani tidur di rumah lagi karena gamang akan runtuh," kata Yulizar pekan lalu.

Uang tak punya, dana bantuan pemerintah pun tak kunjung tiba. Pemerintah Padang memang berjanji memberikan Rp 15 juta setiap rumah untuk biaya perbaikan. Tapi janji itu tak kunjung ditepati. Padahal Yulizar ingin segera menempati rumahnya dengan rasa aman. Karena lama menunggu, Yulizar serta-merta mengangguk ketika ada tawaran perbaikan rumah dari tim klinik konstruksi Universitas Andalas, Padang, Desember lalu.

Tim klinik konstruksi dipimpin ahli bidang struktur dan gempa Universitas Andalas, Fauzan, dekan Fakultas Teknik Febrin Anas Ismail, serta ahli gempa dan konstruksi Teddy Boen. Tim menjadi fasilitator korban gempa yang ingin memperbaiki rumah di Padang dan sekitarnya. Mereka telah mendata bangunan rusak serta konsultasi konstruksi. "Supaya masyarakat tak salah membangun," kata Febrin.

Yulizar menerima tawaran perbaikan dari tim dengan konsekuensi dana bantuan pemerintah yang dijanjikan bisa hangus karena rumahnya sudah diperbaiki. Rumah Yulizar yang hampir roboh itu pun dipermak dan diperkuat sehingga tahan gempa. Teddy Boen dan kawan-kawan menyebut metode renovasi itu dengan istilah retrofit. Ini teknik perbaikan yang biasanya dipakai pada bidang industri, yakni memperbarui sebagian komponen sehingga mesin kembali bugar.

Retrofit merupakan upaya memperbaiki, merestorasi, dan memperkuat bangunan sehingga tahan gempa. Awal Maret lalu, pemerintah Padang dan Kedutaan Australia berkampanye membangun rumah tahan gempa, termasuk dengan retrofit. Retrofit bisa dilakukan dengan menambal retak tembok, menginjeksikan air semen, dan mengikat komponen penahan beban. Intinya, menjadikan bangunan sebagai satu kesatuan.

Retrofit bangunan diawali dengan survei jenis kerusakan, menentukan kategori kerusakan dan mutu bahan. Kategori kerusakan adalah ringan-nonstruktur, ringan-struktur, sedang, serta berat. Teddy mengatakan retrofit sebenarnya bisa diterapkan di semua kategori kerusakan. Bangunan rusat berat, artinya lebih dari 40 persen komponen struktur rusak, bisa diperbaiki dan diperkuat strukturnya secara menyeluruh. "Jangan sedikit-sedikit dirobohkan hanya karena ada bantuan," kata Teddy.

Menurut Teddy, rumah Yulizar termasuk kategori rusak sedang. Di kategori ini, retak menyebar dengan celah lebih dari 0,5 sentimeter dan kemampuan memikul beban sebagian berkurang. Penyebab kerusakan rumah Yulizar, kata Teddy, antara lain mutu bata dinding rendah serta detail sambungan antara tulangan kolom dan balok tak benar.

Teddy hanya perlu mengganti bata, menambal retakan dengan kawat anyam, memperbaiki sambungan tulangan kolom dan balok. Rumah 90 meter persegi itu dipoles menjadi tahan gempa selama sebulan dengan biaya Rp 15 juta. "Kalau bangun baru paling tidak Rp 40 juta dan lebih lama," kata Teddy.

Semangat retrofit, ujar Teddy, adalah menghemat biaya. Perbaikan dan perkuatan bangunan itu bisa menekan biaya hingga 80 persen dibanding merobohkan dan membangun baru. Menurut dia, kalau hitungan biaya kurang dari 30 persen, pilihan retrofit harus dikaji ulang.
Retrofit bangunan sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu, namun tak sistematis. Contohnya kalau ada kerusakan dinding beton, perbaikan dan  penguatannya dengan mempertebal dinding tersebut. Padahal kerusakan bisa karena sambungan besi tulangan beton tak terkait atau kualitas dinding rendah.

Teddy menyatakan retrofit gaya lama kebanyakan tak menutup kelemahan bangunan. Jadi, bangunan kemungkinan kembali rusak digoyang lindu. Kata Teddy, cara seperti itu disebut psychological retrofit. "Hanya buat meyakinkan sendiri bahwa bangunan sudah tahan gempa," kata Teddy, insinyur pertama yang dikirim ke Jepang untuk belajar gempa bumi pada 1962.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Teddy, sejumlah bangunan di Padang dan sekitarnya yang rusak akibat gempa masih bisa diperbaiki. Dari data klinik konsultasi, ada 125 ribu bangunan yang rusak setelah gempa di Padang dan sekitarnya. Dari total bangunan yang rusak itu, Teddy baru memoles gedung Tutorial Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Masjid Al Munawwarah di Siteba, dan rumah Yulizar. "Banyak bangunan yang bisa diperbaiki tapi dirobohkan," ucap Teddy. "Karena ilmu memperbaiki belum banyak di Indonesia."

Fakultas Kedokteran kini sudah bisa dipakai kuliah lagi dengan mengecor kembali penahan serta membuat bangunan menjadi lebih simetris. Proses retrofit fakultas ini hanya memakan waktu 20 hari dengan biaya paling banyak Rp 150 juta. Kalau merobohkan dan membangun baru, Teddy memperkirakan biayanya hingga Rp 4 miliar.

Senin ini, Teddy dan kawan-kawan juga akan memperbaiki SMA Negeri 20 di Jalan Yos Sudarso. Menurut Teddy, sekolah itu hampir saja diratakan dan Wali Kota Padang sudah meneken surat persetujuan merobohkan bangunan tiga lantai itu dan membangun gedung baru. Sekolah tak jadi dirobohkan setelah Teddy mengajukan rencana perbaikan dan penguatan dengan dana ikatan keluarga Jepang di Jakarta.

Ada juga gedung yang sudah tak tertolong lagi. SMP Negeri 25 dan SMP Negeri 7, misalnya, sudah dirobohkan rata dengan tanah. Senin lalu, SD Negeri 26 Air Tawar, yang semula akan diretrofit, juga mendadak dibongkar dengan bantuan dana dari sebuah stasiun televisi swasta.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar sudah mengeluarkan surat keputusan tentang penghapusan aset delapan sekolah karena dinilai rusak berat. Teddy mengatakan struktur bangunan sekolah itu sebenarnya masih kukuh sehingga hanya perlu perbaikan dan penguatan. "Paling dinding retak," ujar Teddy. "Mungkin ada pihak tertentu yang sudah menghitung keuntungan dengan membongkar dan membangun baru."

Fauzi Bahar mengatakan, pemerintah sudah menurunkan tim buat meneliti kelayakan bangunan perkantoran dan sekolah. Tim itu terdiri dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang dan Provinsi Sumatera Barat serta wakil dari Universitas Andalas.

Tim wali kota ini membuat kategori bangunan hijau, kuning, dan merah. Bangunan hijau masih baik dan kuning masih bisa diperbaiki. Sedangkan kategori merah harus diruntuhkan seperti SMP Negeri 25 dan SMP Negeri 7. Kata Fauzi, tak satu pun gedung diruntuhkan tanpa penelitian. "Lebih baik kita rugi material daripada rugi nyawa," kata Fauzi. "Kita tak ingin mengambil risiko."

Yandi M.R., Febrianti (Padang)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

16 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

4 hari lalu

Warga berada di samping rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di Dusun Prapat Tunggal, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu, 24 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat sebanyak 4.085 rumah, 138 rumah ibadah, 68 sekolah, dan 12 perkantoran di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
BNPB Sebut 17.564 Orang Terdampak Gempa Bawean Gresik

BNPB mencatat, sebagian besar warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak akibat gempa, tetapi karena faktor trauma.


Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

4 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Info Terkini Gempa M5,8 di Laut Sawu NTT, Dirasakan Terkuat di Ende pada Skala IV MMI

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut.


Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

4 hari lalu

Warga mengungsi di halaman rumahnya pascagempa di Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 23 Maret 2024. Sebagian warga korban gempa bumi memilih mengungsi di halaman rumah mereka untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Gempa M6,5 di Laut Jawa Jarang Terjadi, BMKG Dorong Pakar Kebumian Lakukan Kajian

Kajian ditujukan untuk menyiapkan langkah mitigasi apabila terjadi kemungkinan terburuk seperti gempa bumi yang bisa saja disusul gelombang tsunami.


Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Papua Nugini, Terasa di Jayapura dengan Skala III MMI

5 hari lalu

Gempa tektonik magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Papua Nugini pada hari Minggu 24 Maret 2024 pukul 03.22.07 WIB. (BMKG)
Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Papua Nugini, Terasa di Jayapura dengan Skala III MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi.


BMKG Catat 193 Gempa Susulan di Laut Tuban, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak

5 hari lalu

Anggota Babinsa bersiaga di sekitar bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BMKG Catat 193 Gempa Susulan di Laut Tuban, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak

Gempa terakhir yang tercatat dengan magnitudo 3,5 berlokasi 141 kilometer timur laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.


Begini Kondisi Ratusan Pasien di RS Unair yang Terdampak Gempa Bawean

5 hari lalu

Sejumlah pasien mendapat perawatan di dalam RS Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 23 Maret 2024. Pihak rumah sakit telah membawa seluruh pasien masuk ke dalam ruang perawatan di dalam gedung RSUA yang sebelumnya sempat dievakuasi keluar gedung akibat gempa yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Jumat (22/3) dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Begini Kondisi Ratusan Pasien di RS Unair yang Terdampak Gempa Bawean

Sebanyak 160 pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) sempat dievakuasi akibat terkena dampak gempa Bawean.


BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

5 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan terdampak gempa di Dagangan, Parengan, Tuban, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat, gempa dengan magnitudo 6,5 yang terjadi sebanyak 22 kali itu mengakibatkan kerusakan satu rumah warga di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko dan bangunan balai desa lama di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.


Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

6 hari lalu

Sejumlah pasien yang dievakuasi keluar ruangan tetap mendapatkan perawatan medis di halaman RS Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Jumat 22 Maret 2024. Pihak rumah sakit mengevakuasi sejumlah pasien ke luar gedung setelah terjadinya gempa bumi susulan yang berpusat 130 kilometer timur laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan berdampak di Surabaya. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Gempa Tuban, RS Unair Evakuasi 160 Pasien

Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) terkena dampak gempa magnitudo 6,5 yang melada pesisir utara Jawa Timur.


Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

6 hari lalu

Beredar video dampak gempa Jumat sore di Pulau Bawean yang dibantah BMKG. (infobmkgjuanda)
Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.