Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Sakit Fisik Juga Memerlukan Obat Antidepresi  

image-gnews
Depresi
Depresi
Iklan
TEMPO Interaktif, London - Peneliti Cochrane King's Health Partners Academic Health Sciences Centre di Inggris menemukan obat antidepresi yang efektif terhadap depresi pada pasien penderita penyakit fisik. Obat-obat temuan tersebut lebih efektif daripada plasebo bagi pasien dengan kondisi tersebut.

Para peneliti umumnya mengabaikan efek penyakit fisik terhadap kesehatan mental individu. Penelitian menunjukkan lebih dari sepuluh persen pasien penderita penyakit fisik juga menderita depresi. Untuk alasan yang tak sepenuhnya jelas, depresi bisa meningkatkan gejala penyakit fisik dan meningkatkan risiko kematian pasien.

Dokter berdasarkan studi kurang memberi resep antidepresan bagi orang yang sakit fisik karena tak yakin bisa membantu depresi pada pasien ini. Karena itu, peneliti Cochrane menganggap penting mengetahui apakah antidepresan bisa efektif pada orang dengan penyakit fisik.

Penelitian ini menggunakan perbandingan hasil 51 studi antidepresan dengan plasebo. Kebanyakan penelitian dicobagunakan selektif serotonin reuptake inhibitor atau antidepresan trisiklik. Sebanyak 3.603 pasien terlibat adalah penderita penyakit fisik termasuk stroke, HIV / AIDS, penyakit Parkinson dan kanker.

Para peneliti menemukan antidepresan lebih efektif daripada plasebo, meskipun pasien yang menerima antidepresan lebih cenderung mengalami efek samping, termasuk disfungsi seksual dan mulut kering. Satu dari
enam orang penerima pengobatan merasakan manfaat antidepresan dalam enam sampai delapan pekan.

Rayner Lauren, penulis utama King's College London mengatakan, "Meskipun hasilnya masih kecil, mereka memang tampak menunjukkan manfaat terkait dengan antidepresan. Namun demikian, pasien dengan penyakit fisik lebih berat dan mengalami depresi berat tak dimasukkan dalam pencobaan. Hal ini kemungkinan orang-orang dengan penyakit parah tidak merespons baik untuk pengobatan dengan antidepresan. Ini adalah sesuatu yang harus ditangani dalam studi lebih lanjut."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Profesor Matius Hotopf, Peneliti dari Institute of Psychiatry, King's College London menambahkan: "Sebagai dokter saya melihat banyak pasien berjuang dengan efek penyakit fisik pada kesehatan mental. Dokter harus mempertimbangkan preferensi pasien, gejala dan kemungkinan interaksi dengan obat lain yang mereka ambil ketika meresepkan antidepresan untuk pasien sakit secara fisik."

Dengan begitu, kata Hotopf, penelitian akan membantu dokter memaksimalkan perawatan dan pemulihan pasien dari penyakit fisik dan mental."

PURWANTO | SCIENCEDAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).