TEMPO Interaktif, Jakarta - Masa puber telah diketahui sebagai akhir periode optimal belajar bahasa dan ketrampilan tertentu, seperti operasi komputer dan video game. Temuan terbaru Sheryl Smith, seorang profesor fisionlogi dan farmakologi , bersama rekannya di SUNY Downstrate Medical Center, Brooklyn menunjukan prilaku reseptor otak, alpha4-beta-delta muncul saat pubertas di hipokampus, bagian otak yang mengendalikan memori dan cara belajar.
Sebelum masa puber, ekspresi reseptor rendah dan pembelajaran optimal. Namun peningkatan resptor ketika masuk masa puber mengurangi rangsangan pada otak dan merusak ruang untuk belajar. Dr Smith menyarankan menekan steroid dalam menutup ruang belajar bisa mengurangi efek berbahaya reseptor alpha4-beta-delta, sehingga bisa menjadi fasilitator belajar.
“Cara ini bisa mengubah mekanisme pembelajaran otak intrinsik selama remaja, tapi tekanan ringan bisa menjadi salah satu faktor penuruun kemampuan belajar remaja,” kata Smith. "Strategi dan motivasi berbeda untuk belajar mungkin bisa membantu remaja yang masih sekolah menengah. Kemungkinan suatu obat peningkat kemampuan belajar paska puber bisa dapat dikembangkan, salah satu yang mungkin sangat berguna bagi remaja dengan ketidakmampuan belajar.”
Dokter Smith bersama rekan-rekannya pada 2007 lalu menunjukkan adanya hormon yang terpengaruh stres, THP. Hormon ini membalik saat puber, dengan meningkatkan hipokampus. Hormon orang dewasa bertindak sebagai pembius, tapi pada remaja justru berefek sebaliknya. Ini menjelaskan kenapa remaja cenderung tak stabil.
SCIENCEDAILY | PURW