"Meskipun kami telah menggunakan bukti sidik jari di pengadilan selama hampir seratus tahun, tidak cukup diketahui tentang seberapa sering kesalahan terjadi dalam pemeriksaan sidik jari, atau dalam keadaan apa," kata pemimpin studi Jennifer Mnookin.
Karena itu pengetahuan mengenai akurasi hasil analisis sidik jari sangat diperlukan oleh pengacara terdakwa dan hakim serta juri. Para analis sidik jari dinilai lamban mengakui tingkat akurasi analisisnya. Pengadilan kerap menggunakan sidik jari tanpa memperhatikan tingat kesalahan identifikasi. US National Academy of Sciences (NAS) menyajikan sebuah laporan mengenai ilmu forensik tahun lalu. Laporan NAS, yang disebut sebagai penelitian baru untuk menilai kehandalan sidik jari, membantah analisis ilmuwan forensik. Bulan lalu US National Institute of Justice menugaskan Sekolah Hukum di Universitas California, Los Angeles, mendeteksi tingkat kesalahan piranti deteksi sidik jari. Sidik jari digunakan pertama kali tahun 1892. Baru-baru ini dua ahli bisa menampilkan satu sidik jari yang sama dari dua orang berbeda. Ini bisa terjadi akibat kesalahan manusia, kebetulan, kualitas cetakan yang rendah atau kombinasi dari ketiganya.Sikap ilmuwan forensik mulai berubah. Dalam survei 2009, 75 persen dari para ilmuwan forensik AS percaya orang tak bersalah mungkin berada di penjara atau hukuman mati karena kesalahan sidik jari. Angka ini meningkat dibandingkan 56 persen pada 2007, kata Samantha Neal dari Universitas Virginia Barat Forensic Science Initiative di Morgantown, yang mempresentasikan hasil di pertemuan AAFS baru-baru ini di Seattle. "Saya kira laporan NAS telah berdampak pada persepsi analisis sidik jari," kata dia.
Cedric Neumann di Forensic Science Service Birmingham Inggris dan rekan-rekannya menciptakan program statistik kecocokan sidik jari dengan orang. Program komputer, seperti yang digunakan oleh US imigrasi, bisa mencocokan sidik jari dengan database seseorang. Tapi itu membutuhkan cetakan berkualitas baik, sedangkan cetakan TKP sering buram atau hanya ada dalam bentuk parsial.
NS | PURW