TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejak beberapa tahun terakhir, jejaring mikroblog Twitter seperti sudah tak asing. Tapi seberapa besar pengaruhnya sebenarnya. Tentu data pengakses dan pemilik akun bisa menjawabnya.
Pada Februari lalu, Twitter menembus angka 10 milliar twit selama sebulan. Ledakan jumlah twit terjadi sejak setahun lalu. Berdasarkan data itu, 76 persen pengguna trafik memiliki akun Twitter. Sebanyak 28 persen paling aktif mengubah status. Satu persen twit dalam mikroblog ini yang hanya menggemparkan.Dari data ini, maka Twitter bisa dikatakan sebuah model berbasis 1 persen pengguna. Maka muncul pertanyaan apakah Twit penting?
Pecandu Twitter akan mengatakan sudah membuktikan pengaruhnya ketika mereka menjadi saksi bagaimana terjadinya pemberontakan Iran atau votting layanan kesehatan di Amerika Serikat.Mungkin perlu membandingkan dengan Facebook, yang digunakan pengunjung dimana-mana dan semua tingkatan.
Sebelum melihat data Facebook, perlu dilihat data Twitter sendiri.Twitter diakses oleh hampir 60 persen perempuan.Berdasarkan umur, 40 persen pemilik akun Twitter berusia di antara 18-34 tahun, sekitar 38 persen d atas 34 tahun, sisanya dibawah umur 18 tahun.Hampir separuhnya berpendidikan sarjana, tanpa mencantumkan pendidikan 40 persen, sisanya lulusan di atas S1.
Jumlah Twit per hari rata-rata 1,2 juta. Isinya pembicaraan dan celotehan tak penting (masing-masing sekitar 35 persen), retwit 10 persen, spam, promosi diri, dan berita (total sekitar 20 persen). Itupun lebih banyak orang menulis Twit daripada meresponnya. Lalu seberapa besar pengaruh Twitter?
MARSABLE | BERBAGAI SUMBER | PURW