TEMPO Interaktif, Houston - Sering sekali terjadi dalam ilmu pengetahuan bahwa apa yang anda singkirkan ternyata justru sesuatu yang paling berharga. Itulah yang terjadi pada Deepak Nagrath.
Staf pengajar kimia dan rekayasa biomolekuler di Rice University itu tengah mencari cara untuk menumbuhkan sel dalam sebuah cetakan, dan dia membuang substansi lengket yang dikeluarkan oleh sel-sel itu. "Saya pikir itu kontaminasi, jadi saya buang," kata Nagrath, yang saat itu menjadi peneliti di Harvard Medical School.
Substansi itu, derivasi dari sel adipose alias lemah tubuh, ternyata adalah matriks ekstraseluler alami, materi yang selama ini dia cari. Sejak saat itu, Nagrath, yang bergabung dengan Rice pada 2009, dan tim penelitiannya membangun sebuah cetakan biologis yang memungkinkan sel tumbuh dan dewasa.
Dia berharap material baru itu kelak dapat memperbaiki berbagai jenis jaringan tanpa kekhawatiran akan menimbulkan penolakan. Agar dapat memperbaiki jaringan tubuh, material baru tersebut dicampur dengan sel punca dan disuntikkan ke dalam tubuh.
Riset yang dilakukan Nagrath dan timnya itu telah dipublikasikan dalam Federation of American Societies for Experimental Biology Journal.
Gagasan dasarnya sederhana: Sel lemak akan mengeluarkan apa yang disebut oleh pakar bioteknologi sebagai "membran basement". Membran itu meniru arsitektur jaringan yang secara alami digunakan dalam pertumbuhan sel, sebuah kerangka tempat sel menempel ketika mereka membangun sebuah jejaring. Ketika sel itu matang dan menjadi jaringan yang diinginkan, mereka mengeluarkan substansi lain yang menghancurkan dan menguraikan cetakan itu. "Lemak adalah sesuatu yang ada dalam tubuh secara berlebih," kata Nagrath. "Kita selalu bisa membuangnya."
Struktur yang mendukung pertumbuhan sel hidup menjadi jaringan ini amat berharga bagi perusahaan farmasi untuk menguji obat secara in vitro. Pada saat ini perusahaan farmasi menggunakan matrigel, sejenis campuran protein yang dikeluarkan oleh sel kanker tikus, sehingga tak dapat disuntikkan kepada pasien.
Substansi turunan sekresi yang disebut adipogel itu terbukti efektif untuk mengembangkan hepatosit, sel hati primer yang kerap digunakan untuk percobaan farmasi. "Pendekatan saya adalah mendorong sel itu untuk mensekresikan matriks alami," katanya. "Matriks itu adalah gel mirip madu yang mempertahankan faktor pertumbuhan alami, sitokin (substansi yang membawa sinyal antarsel), dan hormon dalam jaringan asli."
TJANDRA | SCIENCEDAILY | RICE UNIVERSITY