TEMPO Interaktif, Bandung - Tim tuan rumah Institut Teknologi Bandung menjadi juara kompetisi Green Technology dalam acara Envirovolution di kampus tersebut 29-30 Maret lalu. Juara kedua dan ketiga diraih tim dari Universitas Negeri Malang dan Universitas Gadjah Mada.
Tim ITB--beranggotakan Rian Aditiana, Arriman Maulana, Annisa Nurdiawati, dan Nina Amelia--menawarkan alat daur ulang kertas. Alat mereka menghasilkan kertas wangi, mudah dibuat dan sudah pasti ramah lingkungan.
Tim Universitas Negeri Malang membuat bahan makanan olahan dari jerami buah nangka. Julyatin Putri, Imam, Cindy Ira, dan Anggaeni menyebutnya sebagai aplikasi teknologi pangan berbasis sampah organik.
Juara ketiga tim UGM-- Setyaningrum, Daniel Agung, dan Ajeng Pratiwi- yang membuat bioetanol atau bahan bakar dari limbah buah salak pondoh. Mereka bersaing ketat dengan tim UGM lainnya. Tim kedua membuat bioetanol dari salak busuk. "Keunggulan kami mungkin, biayanya lebih murah karena akan dipakai petani," kata Daniel kepada Tempo, Selasa (30/3).
Kompetisi ini diikuti sembilan tim dari ITB, IPB, UNM, dan UGM. Namun Tim ITP tak ikut dalam pameran karya mereka di gedung Campus Center timur tadi. "Mungkin sedang kuliah," ujar Daniel. Panitia pun tak ada yang tahu pasti.
Acara yang diselenggarakan oleh kelompok U-Green ITB selama dua hari itu juga menyajikan seminar, festival tentang lingkungan, konser musik, dan lomba foto.
ANWAR SISWADI