Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kota Pekalongan Terancam Tenggelam

image-gnews
Peta Pekalongan 100 tahun kemudian di mana rob masuk ke daratan sejauh 2,8 km
Peta Pekalongan 100 tahun kemudian di mana rob masuk ke daratan sejauh 2,8 km
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Lima puluh warga berkepala plontos dan berseragam batik berbaris rapi di Kelurahan Panjang Baru, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Terik matahari tidak menyurutkan niat mereka menyambut kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.

Pada 19 Maret lalu sekitar pukul 11.00 WIB, Pak Menteri tiba. Warga menyalami Fadel, diiringi musik tradisional.
"Kami sepakat gundul sebagai ungkapan rasa syukur sudah dibantu membangun rumah," kata Darsono, seorang warga yang wajahnya berbalut keringat.

Fadel memang meresmikan rumah ramah bencana bagi nelayan di pesisir utara Jawa Tengah. Ada 196 unit rumah yang tersebar di Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Cilacap, Brebes, dan Rembang. "Bersama pemerintah daerah, kami akan bangun rumah lagi bagi warga yang membutuhkan," kata Fadel didampingi Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad.

Rumah berukuran 36 meter persegi itu lebih tinggi 1 meter dari jalan kampung. Memang sejak 5 tahun yang lalu, air laut pasang semakin tinggi dan selalu merendam wilayah ini. "Tinggi rob 25-40 sentimeter dan masuk ke rumah saya," kata Darsono. Kini dia bisa bernapas lega setelah rumahnya yang berjarak 100 meter dari pantai ditinggikan.

Fadel menyebutkan, naiknya permukaan air laut merupakan dampak perubahan iklim. Untuk itu, ia mengajak semua pihak bersama-sama melakukan upaya adaptasi sehingga dampak bencana tidak menjadi besar. Memang, berdasarkan hasil survei, kenaikan paras muka air laut di Pantai Utara Jawa setinggi 6-10 milimeter per tahun.

Direktur Pesisir dan Lautan Kementerian Kelautan dan Perikanan Subandono Diposaptono membuat penelitian di Pekalongan dan Semarang. Dia membuat analisis bahaya, kerentanan, dan risiko dari kenaikan permukaan air laut di dua kota tersebut. Ada dua perangkat yang digunakan, yakni pemodelan skenario dan aplikasi teknik sistem informasi geografis. Kemudian dibuat peta topografi dan peta citra dari satelit yang memiliki resolusi tinggi. Setelah survei lapangan, dibuat peta berdasarkan digital elevation model (DEM).

Berdasarkan analisis kontur melalui DEM dan asumsi kenaikan paras muka air laut rata-rata 8 milimeter per tahun, Subandono membuat peta genangan di pesisir Kota Pekalongan dalam berbagai kurun waktu. "Untuk 100 tahun ke depan, genangan akan merangsek ke darat sejauh 2,1 sampai 2,8 kilometer dari garis pantai," katanya. [lihat peta]. Luas genangan mencapai 19.564,2 hektare.

Berdasarkan analisis kerentanan, ujar Subandono, Kota Pekalongan memiliki skor yang tinggi. Dia melihatnya dari unsur geomorfologi, laju erosi pantai, kemiringan pantai, kenaikan muka air laut relatif, rata-rata tinggi gelombang, dan kisaran tinggi pasang surut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana dengan analisis risiko? Kota penghasil batik ini memiliki skor 2,4. "Nilai ini dikategorikan sebagai daerah dengan risiko pantai besar," kata Subandono, yang meraih gelar doktor dari Universitas Tohoku, Jepang. Artinya, konsekuensi dari dampak kenaikan paras muka air laut yang paling parah adalah infrastruktur dan permukiman penduduk di Pekalongan.

Basyir menjelaskan, ada lima kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara yang berada di bibir pantai. Jumlah penduduk di kecamatan ini sebanyak 75 ribu jiwa. Untuk menghadapi bencana iklim, pihaknya sudah menyusun rencana adaptasi.

"Tahun ini peraturan daerah tentang tata ruang berbasis adaptasi perubahan iklim akan keluar," kata Basyir. Menurut dia, akan ada zonasi-zonasi. Di antaranya penanaman mangrove seluas 200 hektare dalam jangka waktu 3 tahun mendatang.

Selain itu, reklamasi pantai di Dukuh Pasir Kencana, Kecamatan Pekalongan Barat. Lalu membuat tanggul pada permukiman yang letaknya di bibir pantai. Juga pintu air dengan sistem buka-tutup. Dia berharap Darsono dan ribuan warga lainnya tidak lagi tergenang rob kala laut pasang.

UNTUNG WIDYANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

3 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

9 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

12 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

16 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

21 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

27 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.


13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

27 hari lalu

Australia dalam sepekan harus menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona di resor ski. Foto: @thredboresort
13 Persen Resort Ski Dunia Diprediksi Gundul dari Salju Pada 2100

Studi hujan salju di masa depan mengungkap ladang ski dipaksa naik ke dataran lebih tinggi dan terpencil. Ekosistem pegunungan semakin terancam.


Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

28 hari lalu

Pekerja menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis 15 Februari 2024. Pembangunan PLTS tersebut untuk fase pertama sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW yang akan menyuplai energi terbarukan untuk IKN dan akan beroperasi pada 29 Pebruari 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.


BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

33 hari lalu

Sejumlah warga Muara Angke membawa jerigen saat melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Februari 2022. Para warga yang datang dari blok Limbah, blok Eceng dan blok Empang RW 022 Muara Angke ini menggelar aksi terkait krisis air bersih yang melanda di pemukiman mereka. Selain meminta layanan air bersih, mereka juga meminta agar PAM Jaya melakukan pelayanan suplai air minum menggunakan kios air sementara untuk warga sebanyak 293.208 liter per hari, dan pemberlakuan tarif air sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 57 tahun 2021 yaitu seharga Rp. 1.575,-/ meter kubik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.


Komisi Fatwa MUI Pergi ke Kalteng dan Riau Sebelum Haramkan Deforestasi

46 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Komisi Fatwa MUI Pergi ke Kalteng dan Riau Sebelum Haramkan Deforestasi

MUI mengeluarkan fatwa yang mengharamkan penggundulan hutan (deforestasi) serta pembakaran hutan dan lahan yang berdampak pada krisis iklim.