Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Klik! Air Mendidih Berkat Salak Pondoh

image-gnews
ilustrasi bahan bakar nipah
ilustrasi bahan bakar nipah
Iklan

TEMPO Interaktif, Bandung - Salak busuk sangat mengganggu upaya ekspor dari para petani salak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sesuai ketentuan, limbah tak boleh dibuang ke kebun.

Dua tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Bio-Surya dan Bioetanol, menawarkan solusi terbaik di ajang Green Tech Competition Institut Teknologi Bandung pada 29-30 Maret lalu. Sampah salak diperas dengan teknologi sederhana hingga menjadi bioetanol. Bahan bakar berupa alkohol berkadar 70 persen itu sanggup mendidihkan air sepanci dalam dua menit.

Kedua tim berangkat dari proses awal yang sama. Setelah mengumpulkan salak-salak busuk, mereka hanya mengambil daging salaknya saja. Kulit dan biji disisihkan. "Dagingnya kemudian dicacah pakai mesin parut," kata Ketua Tim Bioetanol, Daniel Agung.

Daniel bersama rekan di Fakultas MIPA UGM angkatan 2006, Setyaningrum, dan Ajeng Pratiwi, mencacah buah difermentasi dengan ragi tapai dan urea. Ragi sebanyak tiga persen ditambah urea  satu persen dari berat bubur salak. Urea dipakai agar bakteri mempercepat pembusukan.

Fermentasi merupakan cara yang umum di masyarakat. Hasil fermentasi selama 7 hari  kemudian diperas. Agar murah, saringannya cukup memakai kain bekas karung tepung terigu. Dari 10 kilogram salak busuk, Tim Bioetanol mendapat 11 liter bioetanol. Air yang masih keruh dimasukkan dalam panci tertutup lalu dipanaskan sampai titik maksium api 78 derajat celcius agar kadar alkohol meningkat dari 55 persen menjadi 70 persen.

Tapi proses distilasi standar, kata Daniel, masih dikeluhkan para petani. "Mereka harus menunggu 2 jam sampai tetes pertama alkohol keluar dari pipa," dia menuturkan. Setelah tetes pertama uap alkohol yang didinginkan di panci ketiga dengan air menetes deras seperti pipa bocor.

Petani semapt menanyakan kemungkinan alkohol diminum. "Saya bilang belum tahu pak, karena ada kandungan ureanya," kata Daniel. Dari 11 liter bir etanol, alkohol sebagai bahan bakar sebanyak 1,5 liter. Kadar bahan bakar bisa ditingkatkan dengan destilasi ulang alkohol agar mencapai 80 persen.

Bioetanol itu dimasukkan dalam botol plastik dengan selang pipa dan ditutup rapat. Cairannya kemudian dialirkan ke kompor gas dengan cara disuntik. Klek! Begitu pemantik dinyalakan, kompor menyala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari percobaan tim, untuk memasak air sepanci hingga 250 mili liter, bioetanol yang terpakai hingga air mendidih dalam 2 menit hanya 30 mili liter. Juri acara Green Tech Competition menobatkan karya itu sebagai juara ketiga. Menurut Daniel, ide riset inovasi itu bermula dari saran dosen yang jengah melihat sampah salak busuk di perkebunan.

Tim Bio-Surya yang diawaki Adi Trimulyo, Adhita Sri Prabakusuma, Dita Adi Saputra, dan Muhammad Shidiq, puas sebagai juara favorit. Bio-Surya sebenarnya menawarkan cara cepat dalam proses fermentasi. Dengan memakai cairan Good Bacteria (GB)-1, fermentasi hanya butuh 3-4 hari, atau dua kali lebih cepat dari cara tim Bioetanol.

Kelebihan lainnya, mereka sanggup mengolah sisa ampas bubur salak menjadi pupuk butiran (granula). "Kalau bentuknya bubuk, pupuk itu mudah terbawa air waktu hujan. Tapi kalau butiran, bisa lebih tahan di tanah," kata Adi Trimulyo.

Namun cairan GB-1 temuan pensiunan dosen UGM Gembong Danudiningrat itu belum beredar luas di pasaran. Cairan yang berisi 14 jenis bakteri dari rumen sapi seperti Actinomycetes, Azotobacter, Agrobacterium sp., Penicilium sp., dan Lactobacillus sp., itu baru bisa diperoleh di kampus UGM seharga Rp 20 ribu per liter. Karena itu mungkin, mereka belum terpilih sebagai pemenang kali ini.

ANWAR SISWADI
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia