TEMPO Interaktif, Jakarta - Konsumsi energi dalam penerapan teknologi informasi (TI) masih cukup tinggi. Direktur PT Inixindo Persada Rekayasa Komputer Partono Rudiarto mengatakan perlunya terobosan dari teknologi informasi guna mengurangi konsumsi sekaligus lebih ramah lingkungan.
"Konsumsinya masih 40 persen dari total konsumsi energi global. Perlu lebih ramah lingkungan," kata Partono dalam pembukaan Seminar Green ICT di JCC, Kamis (8/4).
Dari kondisi tersebut banyak teknologi yang bisa digunakan sebagai urutan terdepan dan mengusung gerakan hijau. Terdapat tiga motivasi penerapan Green ICT dari aspek regulasi seperti komitmen menjaga lingkungan, aspek ekonomi, dan aspek pencintraan.
Sedangkan Direktur Jenderal Aplikasi Telematika Ashwin Sasongko mengatakan hingga saat ini Indonesia belum menerapkan kebijakan produk teknologi informasi yang bisa dihancurkan dan didaur ulang. "Sudah ada penelitiannya tapi belum diterapkan," ujarnya.
Ashwin mengatakan melalui teknologi dan aplikasinya, penghematan energi bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Diakuinya, investasi untuk teknologi ramah lingkungan ini lebih mahal tetapi dalam jangka panjang akan lebih murah.
DIAN YULIASTUTI