TEMPO Interaktif, Zurich - Pesawat bertenaga surya tak jadi mimpi lagi. Pesawat dengan sayap selebar milik pesawat jet jumbo ini memang hanya mempunyai kekuatan tak lebih dari perahu motor kecil. Namun telah diuji coba berhasil membelah langit Swiss.
Pemiliknya mempunyai keinginan lebih dari pesawat yang ramah lingkungan ini. Menjelajah seluruh dunia. Tenaga surya ini mampu menerbangkan pesawat sejauh 2,5 kilometer dengan kecepatan yang belum membanggakan karena belum bisa melebihi kecepatan kayuhan sepeda.
Dirancang oleh petualang Swiss Bertrand Piccard, penerbangan uji coba selama 90 menit telah membuktikan pesawat mampu lepas landas dan mendarat. Pesawat berhidung ke atas dengan kecepatan 28 mph mampu melayang di langit biru sebelum mendarat dengan aman.
Lebar sayap mencapai kurang lebih sama dengan sebuah pesawat Boeing 747. Namun beratnya hampir sama dengan sebuah mobil kecil. Bahan bakar tidak digunakan dalam menggerakkan pesawat ini, namuan menggunakan sayap yang bagian atasnya sudah diselimuti 12.000 sel surya, yang memanfaatkan energi matahari dan empat motor listrik.
Proyek yang menelan 65 jua pound sterling atau sekitar Rp 825 miliar telah diuji sejak Desember. Ini adalah pertama kalinya pesawat telah benar-benar mencapai langit.
Penerbangan malam akan direncanakan beberpa tahun ke depan. Tim berharap penerbangan ini mampu membukukan rekor, yang tercapai tidak sampai 2012.
Piccard, co-pilot penerbangan non-stop pertama keliling dunia dengan balon pada tahun 1999, mengakui timnya telah menghadapi "tanda tanya besar." "Tidak pernah ada pesawat semacam itu yang bisa terbang, tidak pernah menjadi pesawat begitu besar, begitu ringan dan menggunakan energi sedikit."
SKYNEWS| NUR HARYANTO