TEMPO Interaktif, Jakarta - Lima pelajar Indonesia akan berangkat mengikuti Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) 2010, sebuah pameran ilmiah pra-kuliah terbesar di dunia yang akan diadakan di San Jose, California, Amerika Serikat. Kelima pelajar ini terdiri dari Afrizal, Wafiakmal Miftah, Lutfi Fachry Muhammad, Mohammad Pandi Alam, dan Jayu Pramudya.
Mereka sebelumnya merupakan finalis dari Lomba Karya Ilmiah Remaja tahun 2009 yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dengan melakukan proyek riset dalam kategori ilmu sosial, teknik dan alam. Kelimanya akan berangkat ke Intel ISEF 2010 pada Mei mendatang.
Sebelum berangkat mengikuti ajang bergengsi tersebut, kelima pelajar berprestasi ini sempat bertemu dengan Wakil Presiden RI Boediono yang didampingi Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh.
"Pendidikan semakin diakui sebagai faktor utama bagi tingkat daya saing dan keberhasilan sebuah negara. Dan riset merupakan salah satu jalan untuk menyediakan kemampuan dan pengetahuan yang tepat bagi para pelajar," kata Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata. "Berkat kerja sama antara LIPI dan Intel Indonesia, saya percaya para siswa akan dilengkapi dengan kemampuan untuk berkompetisi di tingkat global."
Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia mengatakan, memupuk bakat lokal untuk berkompetisi di tingkat global merupakan bagian dari komitmen Intel dalam mendorong pertumbuhan negara.
"Di Indonesia, kami melakukannya lewat kerja sama dengan LIPI, yang menjalankan kompetisi ilmiah di tingkat nasional," kata pria dengan gaya kepala plontos ini. "Kami bangga atas kerja sama ini, dan kami yakin para siswa ini akan memberikan kemampuan terbaik mereka untuk mencapai hasil yang terbaik pula."
LIPI telah menyelenggarakan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) sejak 1969. Perubahan format kompetisi dilakukan mulai tahun ini, ditandai dengan keikut sertaan Indonesia dalam Intel ISEF. Para peserta terlebih dulu mengirimkan proposal, dan kemudian mengerjakan proyek mereka setelah proposal disetujui.
Kepala LIPI, Umar Anggara Jenie mengatakan lembaga yang dipimpinnya itu menghargai bentuk apresiasi Intel Indonesia terhadap para pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja dengan mengikutsertakan mereka di ajang Intel ISEF 2010.
Ia berharap Intel ISEF tak hanya menjadi ajang pembuktian bagi kualitas penelitian remaja Indonesia di publik Internasional, "Melainkan juga bisa membangun rasa bangga masyarakat Indonesia akan prestasi pelajar tersebut," kata Umar Anggara.
Di Intel ISEF, lebih dari 1500 siswa dari 51 negara akan berbagi ide, memamerkan riset dan penemuan canggih, serta berlomba untuk mendapat hampir US$ 4 juta dalam bentuk beasiswa dan penghargaan. Tiga pemenang utama akan diganjar beasiswa masing-masing US$ 50.000 dari Intel Foundation.
Proyek-proyek yang dilombakan akan menjawab berbagai masalah ilmiah yang menjadi tantangan global saat ini, seperti perubahan iklim, kanker, bahan bakar alternatif, keselamatan pengemudi, dan kelaparan. Para finalis Intel ISEF dipilih tiap tahunnya dari 550 lomba yang telah terafiliasi di seluruh dunia.
Setiap lomba bisa mengirim maksimal dua proyek individual dan satu proyek kelompok ke Intel ISEF. Di Indonesia, Intel bekerja sama dengan LIPI lewat Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diadakan tiap tahun. Dan, delegasi Indonesia untuk Intel ISEF 2010 ini merupakan pemenang dari LKIR.
Dim