Peluncuran akan ditandai dengan pidato oleh Scott Guthrie, Wakil Presiden Net Developer Platform Microsoft, pada konferensi DevConnections di Las Vegas, Amerika Serikat.
Silverlight 4 yang diluncurkan itu adalah versi lengkap, setelah pada bulan lalu Microsoft merilis versi Release Candidate (RC). “Tapi baru akan dikapalkan pada akhir bulan,” kata seorang juru bicara Microsoft.
Silverlight adalah sebuah kerangka kerja (framework) untuk aplikasi web. Fungsinya rada mirip Adobe Flash. Ia mengintegrasikan multimedia, grafis, animasi, dan interaktivitas ke dalam sebuah lingkungan beroperasi yang tunggal.
Awalnya, Silverlight diciptakan sebagai sebuah plugin untuk menayangkan video di situs web. Namun pada versi-versi selanjutnya Silverlight memiliki fitur interaktivitas, serta mendukung bahasa CLI dan tool untuk pengembangan aplikasi.
Silverlight ini bisa dipakai di berbagai peramban yang ada di Internet saat ini, termasuk pada komputer berbasis Linux dan Mac OS X. Versi paling anyar akan mendukung ponsel pintar berbasis Symbian dan Windows Phone 7.
Sebetulnya ada banyak perubahan yang dilakukan Microsoft pada peranti lunak ini. Namun, ada beberapa fitur yang menarik untuk dipaparkan di sini.
Selain mampu me-render HTML, Silverlight 4 telah mendukung peramban Chrome dari Google. Kalangan pengembang dapat melakukan pengaturan dan pengelolaan sendiri terhadap area dan bar judul pada Chrome tersebut di jendela.
Tool pada Visual Studio akan mempermudah pengaturan dan pengelolaan tersebut. Termasuk pembuatan client untuk Facebook yang menarik.
Peranti lunak itu sudah mendukung kamera web dan mikrofon, klik kanan dan roda pada tetikus, pencetakan, akses keyboard secara penuh meski sedang bekerja pada moda layar penuh, dan akses ke folder dokumen lokal.
Dukungan lain adalah pada notifikasi untuk menampilkan pesan, meningkatkan efek animasi, clipboard dan drag-and-drop, multi-sentuhan, serta tampil pada layar lebih dari satu. Selain itu, ia mampu memproteksi format video H.264 dan memainkan berkas multimedia yang dilindungi DRM secara offline.
Bagi para pengembang, Silverlight menawarkan beberapa fitur, antara lain RichTextBox, yang sebelumnya dikenal dengan nama RichTextArea. Pengontrol baru ini mampu menyunting dan menampilkan teks yang kaya.
Silverlight versi baru ini mendukung bahasa yang lebih luas, termasuk Thai dan Vietnam. Skripnya sudah mendukung berbagai skrip India, seperti Bengali, Assam, Manipuri, Oriya, Malayalam, Kannada, Tamil, Telugu, Gujarati, Punjabi, Hindi, Marathi, Sanskrit, Konkani, Kashmiri, Nepal, dan Sindhi.
Nah, salah satu yang diperhatikan publik dari peluncuran Silverlight 4 ini adalah, akankah ia didukung oleh ponsel pintar? Pada 2008, tersiar kabar bahwa Silverlight bisa dioperasikan oleh ponsel pintar berbasis Windows Mobile 6.
Namun, kenyataannya, Microsoft tak pernah mewujudkan hal itu. Microsoft rupanya ingin mewujudkannya di Windows Phone 7, dan beberapa fitur baru yang disebutkan sebelumnya mengindikasikan hal tersebut secara jelas.
Selain mampu menampilkan video dan audio berkualitas tinggi, penelusuran foto, serta animasi, Silverlight mendukung Accelerometer, multisentuhan, kamera dan mikrofon, penunjuk lokasi, notifikasi Push, serta fungsi ponsel yang lazim.
Selain itu, Microsoft telah menawarkan toolkit pengembangan Windows Phone 7 bagi para pengembang secara gratis. Toolkit ini berupa paket yang termasuk Silverlight, Expression Blend for Windows Phone, dan pratinjau Microsoft Visual Studio 2010 Express.
Nokia juga berencana menanamkan Silverlight di ponselnya. Perusahaan ponsel ini telah mengumumkan rencananya mengadopsi Silverlight 4 pada ponselnya yang berbasis Symbian S60 dan tablet Nokia.
DEDDY SINAGA | BERBAGAI SUMBER