Gelar juara umum merupakan gelar untuk kedua kalinya setelah tahun lalu pada ICYS ke-16, Tim Indonesia menang di Pszcznya, Polandia dengan 6 medali emas. Indonesia pertama kali mengikuti ajang ini pada 2005 di Katowice, Polandia dengan meraih 1 medali perunggu. Lalu pada tahun 2006 di Stuttgart, Jerman, berhasil menyabet 2 perunggu. Pada tahun 2007 di Saint Petersburg, Rusia prestasi Indonesia meningkat dengan satu medali Perak. Lalu di Chernivtstky, Ukraina tahun berikutnya meraih satu perak dan satu perunggu.
Salah-satu peraih medali emas dari Indonesia, Oki Novendra, mengaku sangat gembira dengan prestasi itu. “Saya membuktikan mampu berprestasi di ajang internasional ini,” ujarnya.
Dia sendiri mempresentasikan penelitian yang unik, yakni dengan menerapkan penjelasan matematis dalam kematian Michael Jackson yang diasumsikan akibat penggunaan Demerol.
Sejak Januari, 12 siswa SMA yang sudah diseleksi dari tingkat Kabupaten telah menjalani masa karantina. Dalam satu bulan, 3 hari penuh mereka dijejali teknik presentasi serta penajaman materi. “Pelatihnya kami datangkan dari ITB dan universitas lain,” ujar Monica.
Khusus untuk tehnik presentasi, pelatih didatangkan Yohannes Surya Institute yang memiliki pengalaman khusus di ajang-ajang seperti ini. “Kami juga berusaha menanamkam mental juara,” ujar Monica.
Bagi anak-anak itu, Departemen Pendidikan Nasional telah menjanjikan mereka bisa dapat masuk ke Perguruan Tinggi Negeri tanpa test. Selain itu, mulai tahun depan mereka diusahakan mendapat bea siswa untuk biaya sekolahnya.
Koordinator Panitia Suharlan, menyebut pelaksanaan yang baru pertama kalinya di Asia ini mendapat pujian dari Presiden ICYS Zsuzsanna Rajkowits. “Beliau terkesan dengan kerapian acara dan keramahan kita,” ujarnya.
ICYS adalah kegiatan ilmiah yang diprakarasai oleh Eotvos Lorand University, Budapest Hungaria dan Belarussian State Univeristy Minks, Belarusia. Acara ini sudah berlangsung sejak tahun 1994 dan diikuti oleh negara-negara Eropa, Amerika, Afrika dan Asia.
ROFIQI HASAN