Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Lewatkan Puncak Hujan Meteor Lyrids, Dini Hari Nanti  

image-gnews
Meteor Lyrids. www.inquisitr.com
Meteor Lyrids. www.inquisitr.com
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandung - Jika tidak mendung, langit dini hari nanti akan kembali berhias cahaya dari hujan meteor Lyrids. Pertunjukan alam itu akan lebih meriah pada Rabu (21/4) dini hari dan puncaknya Kamis (22/4) dini hari. Selama dua hari ini, kalau beruntung, Anda dapat melihat puluhan meteor melintas setiap jamnya menjelang matahari terbit. 

Avivah Yamani dari Komunitas Astronomi Langit Selatan menuturkan, waktu terbaik untuk menyaksikannya antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh. Saat itu, kata Vivie – panggilan akrab Avivah-- sisi bumi tempat kita berpijak berada tepat di jalur orbit. Dan tiap akhir bulan April, posisinya melewati ekor komet Tatcher (C/1861 G1) yang sangat berdebu.

“Puncaknya memang dua malam ini, Rabu nanti malam dan Kamis (22/4) esok. Tapi posisi puncak akan terjadi Kamis besok mulai tengah malam sampai subuh” kata Vie yang juga pendiri sekaligus pengelola Komunitas Langit Selatan ini dalam percakapannya dengan Tempo di Bandung, Rabu (21/4) malam.

Menurut lulusan Pascasarjana Astronomi ITB dengan topik kajian Tata Surya dan Extrasolar Planet ini, hujan meteor adalah fenomena tahunan. Berada dekat di rasi Lyra, hujan meteor ini sudah diamati sejak 2000 tahun lalu. Tahun 687 SM, warga Cina bahkan menyebut hujan ini sebagai "Stars feels like rain”. “Kalau pada posisi puncak, biasanya akan terlihat bintang vega yang terang di rasi Lyra. Itu bisa jadi panduan arah meteor “ ujar Vie.

Bintang ini, memiliki kecerlangan 3 kali lebih terang dari Matahari pada jarak 25 tahun cahaya. Sekitar 14 ribu tahun lalu Vega adalah bintang utara. Sekarang bintang utara yang kita kenal adalah Polaris baru kemudian Vega.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi warga yang ingin menonton, Vie menyarankan mencari lokasi terbaik di daerah yang tidak terpolusi cahaya dengan cuaca cerah. Warga di daerah perkotaan, diminta minggir sedikit karena biasanya meteor tidak terlihat kalau lampu cahaya kota terlalu terang.

Beberapa tempat di seputar Bandung, kata Vie, bisa jadi rujukan. Misalnya di kawasan Tanjung Sari, Sumedang. Di daerah ini, langit akan terlihat lebih terang di atas kegelapan bumi. “Ini akan jadi santapan luar biasa untuk para fotografer” ujarnya.

WIDIARSI AGUSTINA
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

15 Agustus 2023

Meteorit yang ditemukan di Hoba, Namibia.
Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

Museum Sejarah Bern akan memamerkan koleksi unik mulai 1 Februari 2024 hingga 25 April 2025. Keunikannya, benda ini diduga bukan berasal dari bumi.


Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

26 Maret 2023

Tas Meteorit Coperni (Instagram/@coperni)
Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

Coperni menggambarkan tas ini sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.


Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

13 Maret 2023

Astronom Jepang, Daichi Fujii, menangkap gambar peristiwa meteorit menabrak Bulan yang tampak lewat kilatan cahaya terang di kiri bawah pada 23 Februari 2023. mage credit: Daichi Fujii Hiratsuka City Museum
Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.


Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

17 April 2022

Ilustrasi asteroid interstellar pertama, Oumuamua. Kredit: M. Kornmesser/ESO
Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

Pada 2019 peneliti Harvard menulis bahwa meteorit sangat cepat yang merintis jejak melalui atmosfer pada tahun 2014 juga sebagai objek antarbintang.


Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

14 Januari 2022

Meteorit Allan Hills 84001 berasal dari Mars dan ditemukan di Antartika pada tahun 1984. (JSC/NASA)
Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berdebat tentang bagaimana bahan kimia organik dalam meteorit ALH 84001 terbentuk.


Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

25 November 2021

Para ahli mengatakan batu itu adalah meteorit langka yang berasal dari kelahiran tata surya kita. (Museum Victoria)
Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

Batu itu sangat keras, bahkan gergaji khusus batu, bor, penggiling, dan termasuk palu godam, semuanya memantul dari permukaan batu.


Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

22 Oktober 2021

Sebuah meteorit berusia 4,5 miliar tahun jatuh di rumah seorang wanita di Kanada dan mendarat di atas bantal. Kredit: The Golden Star/Ruth Hamilton
Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

Meteor menembus atmosfer Bumi dan jatuh di sebuah rumah di Kanada beberapa waktu lalu. Beruntung ukurannya kecil.


Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

18 Oktober 2021

Sebuah meteorit berusia 4,5 miliar tahun jatuh di rumah seorang wanita di Kanada dan mendarat di atas bantal. Kredit: The Golden Star/Ruth Hamilton
Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

Batu meteorit itu diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun, lebih tua dari apa pun yang ada di Bumi.


Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

28 Juli 2021

Meteor yang melaju dengan kecepatan 70.000 km per jam, menerangi langit malam seolah-olah siang hari. Kredit: Norwegian Meteor Network
Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

Meteor itu membangunkan warga ibu kota negara, Oslo, yang terkaget-kaget mendengar suara ledakan besar.


Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

10 Juli 2021

Planetarium di Shanghai, China, yang diklaim terbesar di dunia merupakan hasil rancangan arsitektur China dan Amerika Serikat. (ANTARA/HO-GICExpat)
Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

Planetarium itu akan memamerkan banyak benda koleksi bidang astronomi.